Repository Karya Dosen



PEMBERDAYAAN PEDAGANG SAYUR KELILING (MLIJO) MEMBURU IBU HAMIL RESIKO TINGGI DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SAKINA (STOP ANGKA KEMATIAN IBU DAN ANAK) DI WILAYAH PUSKESMAS SEMPU KAB. BANYUWANGI

LAPORAN PENELITIAN
Kumpulan : Jurnal Ilmiah (Non-Kategori) [Indonesia]
Edisi/Volume : ,
Pengarang : Kiswati, SST,M.Kes.
Klasifikasi/Subjek : , Pemberdayaan pedagang sayur, memburu bumil Risti
Penerbitan : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG JURUSAN KEBIDANAN, Malang: 2018.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : PUSAT-25-A-
Jumlah : 1

Abstraksi

ABSTRAK Angka kematian merupakan indikator peka untuk menerangkan keadaan dari derajat kesehatan di suatu masyarakat. Di wilayah Puskesmas Sempu Kabupaten Banyuwangi Angka Kematian Ibu pada tahun 2013 ada 7 ibu hamil meninggal saat melahirkan. Angka Kematian Bayi 18 bayi dari kisaran 500 ibu hamil rata-rata per tahun. Pada tahun 2014 AKI menjadi 5 ibu dan 11bayi meninggal. Sedangkan pada tahun 1015 angka kematian zero atau tidak ada angka kematian AKI dan AKB karena keterlibatan pedagang sayur keliling. Penyebab AKI dan AKB tinggi adalah faktor empat terlalu, yaitu terlalu muda (usia kurang dari 20 tahun), terlalu sering (jarak kelahiran dan kehamilan kurang dari 2 tahun), terlalu banyak (kelahiran lebih dari 4 kali), dan terlalu tua (usia diatas 35 tahun), faktor kurang gizi, yakni anemia yang lazim disebut kurang zat besi atau kurang darah. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya peran pedagang sayur keliling ( Mlijo ) memburu ibu hamil resiko tinggi dalam upaya sakina ( stop angka kematian ibu dan anak) di wilayah Puskesmas Sempu Kabupaten Banyuwangi. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekender. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara dan observasi (pengamatan). Populasi Penelitian adalah seluruh seluruh pedagang sayur keliling yang ada diwilayah kecamatan sempu yang mengelola kegiatan memburu ibu hamil resiko tinggi. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling Pemburu yang ada 10 orang, tingkat pendidikan mayoritas SD, dana yang diperlukan didapat dari swadaya puskesmas. Pemburu ibu hamil resiko tinggi tanpa gaji yang melekat dan hanya diberikan sepatu, rompi dan smart phone. Sestem pelaporan menggunaka aplikasi. Sedangkan pembinaan oleh puskesmas dilakukan tiap 3 bulan sekali. Kecepatan menemukan kasus dan melaporkannya akan lebih cepat dalam pendampingan dan mengatasi masalah. Kata kunci : Pemberdayaan pedagang sayur, memburu bumil Risti



Lampiran

File Abstraksi : [ Unduh ]