Repository Karya Dosen



EFEKTIVITAS METODE PEER EDUCATOR TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER POSYANDU DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI KELURAHAN DINOYO KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Kumpulan : Jurnal Ilmiah (Non-Kategori) [Indonesia]
Edisi/Volume : ,
Pengarang : Pudji Suryani, SKp, M.KM., Handy Lala, SKM, M.PH
Klasifikasi/Subjek : ,
Penerbitan : Poltekkes Malang, Malang: 2019.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : PUSAT-25-A-
Jumlah : 1

Abstraksi

ABSTRAK Stunting menggambarkan adanya masalah gizi kronis, dipengaruhi dari kondisi ibu/calon ibu, masa janin, dan masa bayi/balita, termasuk penyakit yang diderita selama masa balita. Seperti masalah gizi lainnya, tidak hanya terkait masalah kesehatan, namun juga dipengaruhi berbagai kondisi lain yang secara tidak langsung mempengaruhi kesehatan (Kemenkes RI, 2016). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 diketahui bahwa prevalensi stunting secara nasional adalah 37,2%. Prevalensi status gizi balita berdasarkan indeks tinggi badan menurut umur (TB/U) di Jawa Timur tahun 2013 adalah 35,8% . Prevalensi stunting tersebut terdiri dari 16,8% sangat pendek dan 19% pendek. Upaya intervensi gizi spesifik difokuskan pada kelompok 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan Anak 0-23 bulan, karena penanggulangan stunting yang paling efektif dilakukan pada 1.000 HPK (periode emas atau periode kritis/windows of opportunity). (Kemenkes, 2016). Kota dan Kabupaten Malang merupakan wilayah di Jawa Timur yang juga memprioritaskan program untuk mengatasi masalah 1000 HPK. Mengingat masalah gizi 1000 HPK merupakan masalah yang multifaktorial, maka program pengentasan masalah 100 HPK harus bersifat sensitif dan spesifik dan harus diselesaikan secara integratif melalui koordinasi yang baik antar berbagai sektor terkait serta didasarkan akar masalah yang ada (BAPPEDA Kota Malang, 2014). Upaya intervensi gizi spesifik difokuskan pada kelompok 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan Anak 0-23 bulan, karena penanggulangan stunting yang paling efektif dilakukan pada 1.000 HPK (periode emas atau periode kritis/windows of opportunity). (Kemenkes, 2016). Peningkatan pengetahuan kader melalui peer educator merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk menyebarkan informasi yang berkaitan dengan stunting. Pemberian informasi secara efektif diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan berdampak positif terhadap pengetahuan kader dalam mencegah stunting.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas metode peer educator terhadap peningkatan pengetahuan kader Posyandu dalam pencegahan stunting di Kota Malang. Metode yang digunakan pre dan post test, dengan jumlah sampel kader sesuai kriteria di Kelurahan Dinoyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang dan sasaran 1000 HPK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan kader tentang pencegahan stunting secara signifikan sebelum dengan sesudah diberikan intervensi dan setelah diberikan peer educator terdapat peningkatan pengetahuan kelompok sasaran tentang pencegahan stunting secara signifikan. Kata kunci: peer educator, kesehatan, gizi, stunting Daftar Pustaka : 30 buah (2008-2018)



Lampiran

File Abstraksi : [ Unduh ]