Karya Tulis Ilmiah



PENGARUH POLA KONSUMSI TINGGI BAHAN TAMBAHAN PANGAN (NA-BENZOAT) TERHADAP SEL RADANG TIKUS PUTIH GALUR WISTAR

Prodi : PROGRAM STUDI DIPLOMA IV GIZI MALANG
Pengarang : FENNA PRIHAWI ARBINTA
Dosen Pembimbing : I Komang Suwita, SST, M.Kes dan Theresia Puspita, STP., MP.
Klasifikasi/Subjek : , Stunting, Na-Benzoat, Hepatosit normal, Hepatosit abnormal, Persentase kerusakan sel
Penerbitan : , Malang: 2017.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : ---
Jumlah : 0

Abstraksi

ABSTRAK Fenna Prihawi Arbinta, 2017. Pengaruh Pola Konsumsi Tinggi Bahan Tambahan Pangan (Na-Benzoat) terhadap Sel Radang Tikus Putih Galur Wistar. Skripsi, Program Studi Diploma IV Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang, Pembimbing: I Komang Suwita, SST, M.Kes dan Theresia Puspita, STP., MP. Adanya gangguan proses awal tumbuh kembang dalam jangka waktu yang lama akan menjadi stress oksidatif kronis yang berpotensi menjadi penyakit degenerative. Salah satu dampak dari stress oksidatif awal pada tumbuh kembang anak yaitu stunting. Riskesdas melaporkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia mencapai 36,8% (2007) dan mengalami penurunan menjadi 35,6% (2010) dan meningkat kembali menjadi 37,2% (2013). Kejadian stunting dipengaruhi oleh banyak faktor, dengan faktor penyebab terbesarnya yaitu rendahnya kuantitas dan kualitas asupan makanan sehari-hari. Xenobiotik yang selalu dikonsumsi bersama dengan zat gizi adalah BTP yang sengaja ditambahkan saat proses pengolahan, seperti pengawet makanan. Asupan xenobiotik sangat berpotensi menjadi faktor lain yang berkontribusi terbentuknya stunting. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh konsumsi bahan tambahan pangan (Na-Benzoat) dalam jangka waktu yang lama terhadap sel radang dalam hati pada hewan coba tikus putih galur wistar jantan. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan Post Test Only Control Group Desaign. Taraf perlakuan adalah kelompok kontrol (P0), Kelompok tanpa BTP (Na-Benzoat) (P1), kelompok dengan BTP 100 ppm (Na-Benzoat) (P2), dan kelompok dengan BTP 500 ppm (Na-Benzoat) (P3) yang dilakukan pada bulan Juni – Agustus 2017. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan asupan pakan pada perlakuan P3 sedangkan pada perlakuan lain relative sama serta ada perbedaan yang signifikan pada persentase kerusakan sel antar perlakuan P2 dan P3. Dari penelitian ini didapatkan bahwa tidak terdapat pengaruh atau hubungan antara asupan pakan dengan jumlah hepatosit abnormal. Penelitian lanjutan untuk keadaan kronis dari pengaruh pola konsumsi tinggi bahan tambahan pangan (Na-Benzoat) dengan dosisi sesuai perlakuan, dibutuhkan penelitian dengan masa pengamatan ± 2 – 3 bulan atau menggambarkan usia 10 tahun pada manusia. Kata Kunci: Stunting, Na-Benzoat, Hepatosit normal, Hepatosit abnormal, Persentase kerusakan sel



Lampiran

File BAB-1 : [ Unduh ]

File BAB-2 : [ Unduh ]

File BAB-3 : [ Unduh ]

File BAB-5 : [ Unduh ]

File Daftar Pustaka : [ Unduh ]