Karya Tulis Ilmiah



PENGARUH PENDAMPINGAN GIZI TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERAMPILAN IBU DAN BERAT BADAN BADUTA GIZI KURANG UMUR 6-24 BULAN DI DESA SUTOJAYAN KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG

Prodi : DIV Gizi
Pengarang : Diana Permatasari
Dosen Pembimbing : Hasan Arini SKM, MPH
Klasifikasi/Subjek : , Gizi
Penerbitan : , Malang: 2016.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : PUSAT-33-A-
Jumlah : 0

Abstraksi

ABSTRAK Diana Permatasari (2014). Pengaruh Pendampingan Gizi terhadap Perubahan Pengetahuan, Sikap, Keterampilan Ibu dan Berat Badan Baduta Gizi Kurang Umur 6-24 Bulan di Desa Sutojayan Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Skripsi, Program Studi D4 Gizi Malang. (Dibawah bimbingan I Nengah Tanu Komalyna dan Tapriadi) Menurut WHO lebih dari 50% kematian bayi dan anak terkait dengan gizi kurang dan gizi buruk. Oleh karena itu, masalah gizi perlu ditangani secara cepat dan tepat (Kemenkes RI, 2011). Menurut Depkes RI (2005), penyebab kekurangan gizi pada balita adalah disebabkan secara langsung dan tidak langsung. Faktor penyebab langsung pertama adalah konsumsi makanan yang tidak memenuhi jumlah dan komposisi zat gizi yang memenuhi syarat makanan beragam, bergizi seimbang, dan aman. Faktor penyebab langsung kedua adalah penyakit infeksi yang berkaitan dengan tingginya kejadian penyakit menular dan buruknya kesehatan lingkungan. Faktor lain yang juga berpengaruh yaitu ketersediaan pangan di keluarga, khususnya pangan untuk bayi 0-6 bulan (ASI eksklusif) dan 6-23 bulan (MPASI), dan pangan yang bergizi seimbang khususnya bagi ibu hamil. Untuk itu penting dilakukan evaluasi terhadap pengaruh progam pendampingan gizi terhadap perubahan pengetahuan, sikap, keterampilan dan berat badan baduta gizi kurang. Penelitian ini dilakukan di desa Sutojayan kecamatan Pakisaji kabupaten Malang. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret-April 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pedampingan gizi terhadap perubahan pengetahuan, sikap, keterampilan Ibu dan berat badan baduta gizi kurang umur 6-24 bulan. Penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimental design dengan rancangan One Group Pre-Test and Post-Test Design. Setelah diberikan intervensi pendampingan gizi, dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan responden mengalami peningkatan. Responden memiliki rata-rata pengetahuan sebesar 71,6% dan setelah diberi pendampingan menjadi 86,6%. Responden memiliki rata-rata sikap sebesar 65,43% dan setelah diberi pendampingan berubah menjadi 71,25%. Responden memiliki rata-rata keterampilan sebesar 63,75% dan setelah diberi pendampingan gizi berubah menjadi 68,75%. Peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan juga mempengaruhi tingkat konsumsi energi dan protein baduta. Rata-rata asupan energi sebelum dilakukan intervensi yaitu sebesar 49,62% (kurang) naik menjadi 67,36% (kurang) dan rata-rata asupan protein sebelum dilakukan intervensi yaitu sebesar 63,03% (kurang) naik menjadi 71,43% (kurang) setelah. Peningkatan asupan menyebabkan berat badan subjek penelitian cenderung meningkat selama pendampingan gizi berkisar 100-500 gram/22 hari, Menurut Direktorat Gizi Masyarakat Depkes RI (2003), dalam penanganan gizi kurang akan dikatakan berhasil jika peningkatan berat badan responden 50/kg/BB/minggu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa progam pendampingan gizi berhasil. Untuk mencapai berat badan ideal pada subjek penelitian, responden diharapkan tetap akan menerapkan edukasi yang telah diberikan selama pendampingan, dan diharapkan dapat dilakukan pelatihan secara berkala tentang pembuatan makanan tambahan yang memiliki padat energi melalui posyandu yang dilakukan oleh kader pendampingan untuk meningkatkan kreatifitas dan inovasi responden. Kata kunci : Pendampingan Gizi, Baduta Gizi Kurang



Lampiran