Karya Tulis Ilmiah



MUTU KIMIA, FISIK, ORGANOLEPTIK DAN DAYA CERNA PROTEIN F-100 DENGAN FORMULASI TEPUNG KOMPOSIT TEMPE KEDELAI DAN BERAS PUTIH SEBAGAI FORMULA ENTERAL GIZI BURUK FASE TRANSISI

Prodi : PROGRAM STUDI DIPLOMA IV GIZI
Pengarang : SISKA LAVIONITA
Dosen Pembimbing : Theresia Puspita, STP., MP, Dra.Sulistiastutik, M.Kes
Klasifikasi/Subjek : , Gizi buruk,tempe,beras
Penerbitan : , Malang: 2016.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : ---
Jumlah : 0

Abstraksi

SISKA LAVIONITA. 2016. Mutu Kimia, Fisik, Organoleptik dan Daya Cerna Protein F-100 dengan Formulasi Tepung Komposit Tempe Kedelai dan Beras Putih Sebagai Terapi Gizi Buruk Fase Transisi. Pembimbing : Theresia Puspita dan Sulistiastutik Gizi buruk pada balita masih menjadi masalah gizi dan kesehatan masyarakat di Indonesia. Balita gizi buruk mengalami beberapa perubahan pada organ diantaranya lambung, pankreas dan usus halus.Perubahan morfologi terjadi di jejunum dan atrofi pada mukosa usus halus sehingga terjadi penurunan enzim yang menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan dalam pencernaan protein. Selain itu, dalam proses pembuatan susu skim, susu diberikan perlakuan pemanasan dalam waktu yang lama yang megakibatkan terbentuknya lisinoalanin. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh formulasi tepung komposit tempe dan beras terhadap mutu F-100 modifikasi Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Variabel yang diteliti meliputi mutu kimia (air, abu, protein, lemak, karbohidrat, energi), mutu fisik (osmolaritas, viskositas), mutu organoleptik, mutu protein. Penelitian dilaksanakan pada bulan September hingga November 2015 Hasil penelitian menunjukkan formulasi tepung komposit tempe kedelai dan tepung beras memberikan pengaruh yang tidak siginifikan terhadap nilai energi, kadar karbohidrat, lemak, protein dan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kadar air serta abu, viskositas dan osmolaritas. Atribut mutu F-100 modifikasi yang berbeda nyata dengan F-100 yaitu aroma dan rasa tempe, rasa langu, rasa mentah, endapan, kekentalan sedangkan yang sedikit berbeda adalah warna dan rasa manis. Mutu cerna protein >85% sehingga F-100 modfikasi memiliki mutu cerna yang tinggi Pada penelitian selanjutnya diperlukan penambahan stabilizer seperti maltodekstrin agar bahan penyusun lebih homogen dan pengukuran taraf perlakuan terbaik serta analisis asam amino F-100 modifikasi Kata kunci : gizi buruk, F-100, tempe, beras



Lampiran