Karya Tulis Ilmiah



GAMBARAN KEJADIAN HIPERMENOREA PADA AKSEPTOR IMPLAN DI DESA PERMANU WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAKISAJI

Prodi : PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN MALANG
Pengarang : INDRA EKA YUNAINI
Dosen Pembimbing : Naimah, SKM., M. Kes. Jupriyono, S. Kp., M.Kes
Klasifikasi/Subjek : ,
Penerbitan : , Malang: 2015.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : PUSAT-32-A-
Jumlah : 0

Abstraksi

ABSTRAK Yunaini, IE. 2013. Gambaran Kejadian Hipermenorea pada Akseptor Implan di Desa Permanu Wilayah Kerja Puskesmas Pakisaji. Karya Tulis Ilmiah. Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang Program Studi Kebidanan Malang. Pembimbing I : Naimah, SKM., M. Kes. Pembimbing II : Jupriyono, S. Kp., M.Kes. Implan merupakan salah satu metode kontrasepsi yang diterapkan di Indonesia dalam upaya menurunkan jumlah penduduk. Metode kontrasepsi ini memiliki banyak kelebihan tapi disisi lain juga memiliki banyak kekurangan, salah satunya yaitu terjadinya efek samping berupa gangguan menstruasi seperti terjadinya perdarahan yang lebih dari 8 hari atau lebih banyak dan dapat disertai gumpalan darah atau yang sering disebut hipermenorea yang bisa menimbulkan kecemasan bagi akseptornya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran kejadian hipermenorea pada akseptor implan di Desa Permanu Wilayah Kerja Puskesmas Pakisaji. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Populasi penelitian ini yaitu semua akseptor implan di Desa Permanu Wilayah Kerja Puskesmas Pakisaji periode Februari 2010 - Februari 2013 sejumlah 34 orang. Berdasarkan teknik purposive sampling di peroleh sampel sebanyak 31 akseptor. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara terpimpin kemudian data diolah dan dianalisa dengan menggunakan prosentase yang kemudian disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Berdasarkan analisa deskriptif hasil penelitian menunjukkan bahwa dari seluruh responden 67,7% pernah mengalami hipermenorea dan 32,3% tidak pernah mengalami hipermenorea. Dari seluruh responden yang mengalami hipermenorea sebanyak 76,2% mengalami hipermenorea pada 0-1 tahun pemakaian dan 23,8% mengalami hipermenorea > 1 tahun pemakaian. Dengan demikian diharapkan agar petugas kesehatan mampu mengatasi keluhan akseptor yang berhubungan dengan hipermenorea. Kata Kunci : Akseptor Implan, Hipermenorea



Lampiran