Karya Tulis Ilmiah



MOTIVASI LANSIA HIPERTENSI UNTUK BEROBAT RUTIN DI PUSKESMAS RAMPAL CELAKET MALANG

Prodi : POLTEKKES KEMENKES MALANG PRODI DIII KEPERAWATAN
Pengarang : WINDA DWI LISJAYANTI
Dosen Pembimbing : Dr. Susi Milwati, SKP.MPd, dan Lenni Saragih,SKM,M.Kes
Klasifikasi/Subjek : , Hipertensi
Penerbitan : , Malang: 2015.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : PUSAT-33-A-
Jumlah : 0

Abstraksi

ABSTRAK Motivasi Lansia Hipertensi untuk Berobat Rutin di Puskesmas Rampal Celaket Malang. Winda Dwi Lisjayanti (2015) Karya Tulis Ilmiah, Program Studi Keperawatan Malang, Politeknik Kesehatan Malang. Pembimbing Utama Dr. Susi Milwati, SKP.MPd, (Pendamping) Lenni Saragih,SKM,M.Kes Kata Kunci: Motivasi, Lansia, Hipertensi, Berobat Rutin Motivasi didefinisikan sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu. Lansia yang mengalami hipertensi membutuhkan motivasi tinggi dalam upaya pencegahan dan pengobatan secara rutin. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui motivasi lansia hipertensi untuk berobat rutin di Puskesmas Rampal Celaket Malang. Metode yang digunakan adalah deskriptif survey dengan sampel berjumlah 31 responden sesuai dengan kriteria inklusi. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, pengumpulan data menggunakan angket atau kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kunjungan lansia hipertensi yang berobat rutin sebanyak 81%. Hal ini dipengaruhi oleh faktor pelayanan sebesar 75%, dan faktor keluarga 65%. Sedangkan motivasi lansia untuk berobat rutin dipengaruhi oleh faktor intrinsik sebesar 65%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kunjungan lansia hipertensi yang berobat rutin dipengaruhi oleh motivasi intrinsik dan ekstrinsik diantaranya adalah cara pikir lansia untuk mengolah suatu informasi tentang pengontrolan tekanan darah, usaha peningkatan atau perbaikan kondisi lansia, peran keluarga yang mendukung pengobatan hipertensi, dan lingkungan yang dekat dari pelayanan kesehatan. Rekomendasi peneliti untuk peneliti selanjutnya adalah tidak hanya melakukan penilaian secara subjektif tentang dukungan keluarga melalui kuesioner tetapi melakukan wawancara secara langsung kepada keluarga.



Lampiran