Karya Tulis Ilmiah



HUBUNGAN ANTARA STATUS GARAM DENGAN PEMBESARAN KELENJAR GONDOK DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN SLAMPAREJO 3 JABUNG

Prodi : POLTEKKES KEMENKES MALANG PRODI DIII GIZI
Pengarang : ARDISAH FAJARNINGTYAS
Dosen Pembimbing : Sugeng Iwan, STP., M.kes dan Poedyasmoro, SKM)
Klasifikasi/Subjek : , garam, kelenjar gondok
Penerbitan : , Malang: 2012.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : PUSAT-33-A-
Jumlah : 0

Abstraksi

ABSTRAKSI ARDISAH FAJARNINGTYAS, 2012. Hubungan Antara Status Garam Dengan Pembesaran Kelenjar Gondok dan Prestasi Belajar Siswa di SDN Slamparejo 3 Jabung. (Di bawah bimbingan Sugeng Iwan, STP., M.kes dan Poedyasmoro, SKM). Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) adalah sekumpulan gejala yang ditimbulkan karena tubuh kekurangan yodium dalam jangka waktu lama. Akibat dari GAKY ternyata jauh lebih luas dari sekedar terjadinya pembesaran kelenjar gondok, yang sangat mengkhawatirkan adalah akibat negative pada susunan saraf pusat yang akan berpengaruh pada kecerdasan dan perkembangan sosial masyarakat pada umumnya (Dinkes Prop. Jatim, 2003) Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Kecamatan Jabung didapatkan hasil bahwa prevalensi TGR anak sekolah SDN Slamparejo 3 pada tahun 2009 sebesar 30,63% yang termasuk dalam kategori endemik berat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status garam dengan pembesaran kelenjar gondok dan prestasi belajar siswa di SDN Slamparejo 3 Jabung. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Data primer antara lain data status garam, pembesaran kelenjar gondok dan prestasi belajar. Sedangkan data sekunder antara lain gambaran umum lokasi penelitian dan gambaran umum responden. Penelitian ini dilakukan dengan studi cross sectional dengan pengolahan data menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95%. Dari hasil penelitian diperoleh siswa SDN Slamparejo 3 yang mengalami pembesaran kelenjar gondok sebanyak 36 siswa (39%). Siswa yang tidak mengkonsumsi garam beryodium cenderung mengalami pembesaran kelenjar gondok yakni sebesar 73%. Siswa yang tidak mengalami pembesaran kelenjar gondok memiliki nilai lebih baik daripada siswa yang mengalami pembesaran kelenjar gondok yaitu sebanyak 36 siswa (63%) dari total siswa yang diteliti sebanyak 93 siswa. Berdasarkan hasil uji statistic diperoleh bahwa ada hubungan yang signifikan antara status garam dan pembesaran kelenjar gondok ( ρ < 0,05). Ada hubungan yang bermakna antara pembesaran kelenjar gondok dengan prestasi belajar ( ρ < 0,05). Saran dalam penelitian ini adalah pada anak SD tidak hanya dilakukan palpasi saja tetapi harus dipetakan dengan hasil pemeriksaan T3 dan T4, penyuluhan tentang GAKY, perbaikan penggunaan garam beryodium. Kata Kunci : Status Garam, Pembesaran Kelenjar Gondok, Prestasi Belajar



Lampiran