Karya Tulis Ilmiah



HUBUNGAN POLA KONSUMSI LEMAK DAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN RESIKO TERJADINYA KEJADIAN HIPERTENSI DI RSUD LAWANG KABUPATEN MALANG

Prodi : POLTEKKES KEMENKES MALANG PRODI DIII GIZI
Pengarang : EKA NURVITA SANI
Dosen Pembimbing : Pembimbing I: Ibnu Fajar., SKM, M.Kes. Pembimbing II: I Nengah Tanu K., DCN, SE, M.Kes
Klasifikasi/Subjek : , lemak, indeks Massa Tubuh(IMT)
Penerbitan : , Malang: 2013.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : PUSAT-33-A-
Jumlah : 0

Abstraksi

ABSTRAK Eka Nurvita Sani (2013). Hubungan Antara Pola Konsumsi Lemak Dan Indeks Massa Tubuh (IMT) Dengan Resiko Terjadinya Kejadian Hipertensi Di RSUD Lawang Kabupaten Malang. Karya Tulis Ilmiah, Program Studi Diploma III, Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang. Pembimbing I: Ibnu Fajar., SKM, M.Kes. Pembimbing II: I Nengah Tanu K., DCN, SE, M.Kes. Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan yang prevalensinya semakin meningkat tiap tahunnya. Berdasarkan Riskesdas 2007 prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% . Beberapa faktor yang dapat menyebabkan hipertensi adalah pola konsumsi lemak dan Indeks Massa Tubuh (IMT) yang merupakan salah satu indikator untuk mengidentifikasi resiko penyakit degeneratif. Jenis makanan tinggi lemak serta nilai IMT yang ≥ 25 kg/m2 dengan berbagai penyebab diketahui dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola konsumsi lemak dan Indeks Massa tubuh (IMT) dengan resiko terjadinya kejadian hipertensi di RSUD Lawang Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observational dengan desain penelitian Case Control. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 40 orang penderita hipertensi dan 40 orang non hipertensi di Poli Umum RSUD Lawang. Tekanan darah responden, 40 responden dari kelompok kasus diketahui mempunyai tekanan darah berkisar dari rentang 140/90- 210/120 mmHg sedangkan 40 responden pada kelompok kontrol mempunyai tekanan darah berkisar dari rentang 80/70- 130/80 mmHg. Sebanyak 57,5% kelompok kasus mempunyai pola konsumsi lemak tinggi serta 75% kelompok kasus mempunyai nilai IMT ≥ 25 kg/m2. Pola konsumsi lemak yang tinggi mempunyai hubungan yang signifikan dengan resiko terjadinya kejadian hipertensi (p= 0,003) dengan faktor resiko sebesar 4,3 lebih besar daripada yang mempunyai pola konsumsi lemak rendah. IMT ≥ 25 kg/m2 mempunyai hubungan yang signifikan dengan resiko terjadinya kejadian hipertensi (p= 0,012) dengan faktor resiko sebesar 3,6 lebih besar daripada yang mempunyai IMT < 25 kg/m2. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara pola konsumsi lemak dan Indeks Massa tubuh (IMT) dengan resiko terjadinya kejadian hipertensi di RSUD Lawang Kabupaten Malang Kata Kunci: Pola Konsumsi Lemak, Indeks Massa Tubuh (IMT), Resiko Kejadian Hipertensi 



Lampiran