Karya Tulis Ilmiah



ASUPAN KALIUM, NATRIUM DAN SERAT TERHADAP TEKANAN DARAH PADA WANITA MENOPAUSE DI PUSKESMAS KEDUNGKANDANG MALANG

Prodi : POLTEKKES KEMENKES MALANG PRODI DIII GIZI
Pengarang : ISTY DYAH PURWITASARI
Dosen Pembimbing : Pembimbing : (1) Endang Widajati (2) Diniyah Kholidah
Klasifikasi/Subjek : , darah,serat,asupan gizi
Penerbitan : , Malang: 2013.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : PUSAT-33-A-
Jumlah : 0

Abstraksi

ABSTRAK Purwitasari, Isty Dyah 2013. ―Asupan Kalium, Natrium dan Serat terhadap Tekanan Darah pada Wanita Menopause di Puksesmas Kedungkandang‖. Program Studi D-III Gizi Malang, Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Malang. Pembimbing : (1) Endang Widajati (2) Diniyah Kholidah Prevalensi hipertensi pada penduduk umur 18 tahun ke atas di Indonesia adalah sebesar 31,7%, sedangkan Provinsi Jawa timur merupakan provinsi yang mempunyai prevalensi hipertensi lebih tinggi dari angka nasional yaitu sebesar 37,4% (Riskesdas, 2007). Prevalensi penderita hipertensi lebih sering dialami oleh wanita dalam masa menopause. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Malang tahun 2011 prevalensi tertinggi penderita hipertensi khususnya pengunjung wanita usia 45 tahun keatas di Puskesmas Kedungkandang yaitu sebesar 33,56%. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya penurunan kadar hormon estrogen sehingga mengakibatkan terjadi kekakuan pada pembuluh darah. Peningkatan tekanan darah dapat dipengaruhi oleh asupan kalium, natrium dan serat dalam makanan. Metode penelitian yang digunakan adalah observational dengan desain penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 44 responden di Posyandu Lansia, Puskesmas Kedungkandang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret, Mei dan Juni 2013. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis statistik chi-square kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tekanan darah tinggi yaitu sebanyak 23 orang (52%), kurang mengkonsumsi makanan sumber kalium yaitu sebesar 95% dan serat sebesar 95% serta mengkonsumsi bahan makanan sumber natrium secara berlebih sebesar 55%. Berdasarkan pengujian statistik diketahui terdapat hubungan antara asupan natrium dengan tekanan darah (p=0). Asupan kalium dan serat tidak berhubungan terhadap tekanan darah (p=0,222) pada penelitian ini. Kesimpulan dari penelitian ini ialah untuk terjadinya hipertensi perlu peran faktor risiko lainnya secara bersama-sama, dengan kata lain satu faktor risiko saja belum cukup menyebabkan tekanan darah tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar melihat faktor-faktor risiko lain yang mempengaruhi tekanan darah terkait dengan peran zat gizi. Seiring bertambahnya usia maka arteri kehilangan elastisitasnya, sehingga disarankan pada umur >50 tahun untuk meningkatkan asupan kalium dan serat seperti sayur dan buah guna menurunkan nilai tekanan darah. Kata kunci : Wanita Menopause, Asupan Kalim, Natrium, Serat, Tekanan Darah



Lampiran