Karya Tulis Ilmiah



TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN SERTA MUTU KONSUMSI MAKANAN PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK DI RSUD KANJURUHAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG

Prodi : POLTEKKES KEMENKES MALANG PRODI DIII GIZI
Pengarang : Sofyan Wahyu Kumara
Dosen Pembimbing : Pembimbing I : Endang Widajati, Pembimbing II : Etik Sulistyowati
Klasifikasi/Subjek : , Gizi,Konsumsi
Penerbitan : , Malang: 2013.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : PUSAT-33-A-
Jumlah : 0

Abstraksi

ABSTRAK SOFYAN WAHYU KUMARA. 2013. Tingkat Konsumsi Energi dan Protein Serta Mutu Konsumsi Makanan Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik di RSUD Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang. Karya Tulis Ilmiah, Program Studi Diploma III Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang. Pembimbing I : Endang Widajati, Pembimbing II : Etik Sulistyowati Penyakit ginjal kronik merupakan perkembangan gangguan ginjal yang progresif dan lambat. Dalam hal ini, rata-rata pasien tidak dapat pulih atau tidak bisa sembuh dari penyakit yang dideritanya. Tindakan pengobatan konservatif ditujukan untuk meredakan atau memperlambat progesifitas kerusakan ginjal. Pengaturan asupan protein, disamping asupan energi, memegang peranan utama dalam penanggulangan gizi atau nutrisi pada pasien penyakit ginjal kronik karena gejala-gejala sindrom uremik terutama disebabkan menumpuknya sisa katabolisme protein tubuh. Protein dengan nilai biologis yang tinggi diharapkan dapat mengurangi sisa metabolisme yang menyebabkan sindroma uremik pada pasein gagal ginjal kronik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat konsumsi energi dan protein serta mutu konsumsi pasien penyakit ginjal kronik di RSUD Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain studi kasus yaitu menganalisis tingkat konsumsi energi, protein dan mutu konsumsi makanan pada pasien penyakit ginjal kronik. Mutu konsumsi makanan dianalisis dengan menggunakan NPU dan PER. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa dari kelima responden, seluruhnya memiliki diagnosis CKD dengan komplikasi yang menyertai. Seluruh responden memiliki status gizi kurang berdasarkan pengukuran LILA. Terapi diet yang diberikan rumah sakit berupa diet rendah protein II dengan nilai energi 2086 kkal dan 35 gram protein. Dari kelima responden, dua responden diberikan diet rendah protein dan rendah garam. Tingkat konsumsi energi tiga responden masuk dalam kategori sedang dan dua responden termasuk dalam kategori kurang. Untuk tingkat konsumsi protein, seluruh responden termasuk dalam kategori baik. Dari hasil perhitungan nilai NPU seluruh responden baik. Nilai PER seluruh responden diatas nilai yang dianjurkan yang berarti energi dari protein lebih besar digunakan daripada energi dari sumber karbohidrat. Dari penelitian ini disarankan kepada ahli gizi rumah sakit untuk memberikan motivasi kepada setiap pasien penyakit ginjal kronik untuk meningkatkan konsumsi makanan dan juga diharapkam untuk dapat menyajikan makanan yang lebih menarik agar pasien lebih menyukai makanan rumah sakit. Kata Kunci : penyakit ginjal kronik, tingkat konsumsi, NPU, PER



Lampiran