Karya Tulis Ilmiah



HUBUNGAN KEJADIAN KARIES GIGI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DI PAUD MELATI PUTIH 02 BULUKERTO BATU

Prodi : POLTEKKES KEMENKES MALANG PRODI DIII KEBIDANAN
Pengarang : Anggi Puja Wulandari
Dosen Pembimbing : Pembimbing: Siti Sundari BSe, SE, M.Kes, Tarsikah, SSiT., M.Keb.
Klasifikasi/Subjek : , Bidan,Karies Gigi
Penerbitan : , Malang: 2013.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : PUSAT-33-A-
Jumlah : 0

Abstraksi

ABSTRAK ANGGI PUJA WULANDARI. 2013. Hubungan Kejadian Karies Gigi dengan Status Gizi pada Anak Usia 3-5 tahun di PAUD Melati Putih 02 Bulukerto Batu. Karya Tulis Ilmiah. Program Studi Kebidanan Malang. Politeknik Kesehatan Malang. Pembimbing: Siti Sundari BSe, SE, M.Kes, Tarsikah, SSiT., M.Keb. Kata Kunci: Karies Gigi, Status Gizi Anak Usia 3-5 Tahun. Anak usia 3-6 tahun disebut kelompok rentan gizi, padahal masalah kesulitan makan pada anak masih sering terjadi, karies gigi dapat menyebabkan kesulitan makan pada anak yang bisa menjadi salah satu penyebab gizi kurang. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kejadian karies gigi dengan status gizi pada anak usia 3-5 tahun. Desain penelitian adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah seluruh anak berusia 3-5 tahun yang mengalami karies gigi berjumlah 46 anak. Sampling menggunakan simple random sampling, sampel sejumlah 44 anak. Data karies gigi diperoleh dari pemeriksaan gigi, data status gizi diperoleh dari pengukuran antropometri berat badan terhadap tinggi badan. Pengolahan data meliputi editing, coding, data entry, cleaning. Hasil penelitian didapatkan bahwa 16% mengalami karies gigi ringan, 47,7% karies gigi sedang, dan 36,3% karies gigi berat. Untuk status gizinya, 2,3% gemuk, 95,5% normal, 2,3 % kurus, dan tidak ada yang kurus sekali. Berdasarkan uji statistik rank spearman didapatkan z hitung adalah 1,93 dan z tabel 1,96 dengan taraf signifikan 0,05, maka H0 diterima berarti tidak ada hubungan antara kejadian karies gigi dan status gizi anak usia 3-5 tahun. Saran dari peneliti diharapkan orang tua tetap memantau dan menjaga kesehatan gigi anak.



Lampiran