Karya Tulis Ilmiah



PENGARUH TINGKAT PENERIMAAN FORMULA ALBUMIN TERHADAP KENAIKAN KADAR ALBUMIN DARAH PADA PASIEN DENGAN HIPOALBUMIN DI RUANG ANAK-ANAK RUMAH SAKIT UMUM JAYAPURA

Prodi : POLTEKKES KEMENKES MALANG PRODI DIV GIZI
Pengarang : ALBERTINA FABIOLA KABES
Dosen Pembimbing : bimbingan IBNU FAJAR dan SUTOMO RUM TEGUH K
Klasifikasi/Subjek : , Hipoalbumin, Gizi buruk, Formula Albumin, Putih Telur
Penerbitan : , Malang: 2013.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : PUSAT-33-A-
Jumlah : 0

Abstraksi

ABSTRAK KABES, ALBERTINA, 2013. Pengaruh Tingkat Penerimaan Formula Albumin Terhadap Kenaikan Kadar Albumin Darah Pada Pasien Dengan Hipoalbumin Di Ruang Anak-Anak Rumah Sakit Umum Jayapura (dibawah bimbingan IBNU FAJAR dan SUTOMO RUM TEGUH K) Albumin merupakan bagian dari protein yang sangat penting untuk tubuh. Tubuh kita terdiri dari 60 % plasalbumin. Albumin berada di dalam darah dan berfungsi mengatur keseimbangan air dan sel, memberi gizi pada sel dan mengeluarkan produk buangan. Selain itu, albumin juga berfungsi mempertahankan pengaturan cairan dalam tubuh. Kadar albumin normal dalam tubuh antara 3,4 – 4,8 gr/dl. Bila kurang dari itu menunjukkan masalah pada tubuh. Hal ini akan mempengaruhi kesehatan pada anak. Bisa saja anak kekurangan gizi hingga mengalami gizi buruk. Penurunan kadar albumin pada penderita hipoalbuminemia berhubungan dengan peningkatan morbiditas dan mortalitas. Pada penderita dengan hipoalbumin di ruang anak-anak RSUD Jayapura, diberikan ekstra jus putih telur, namun hasil evaluasi terhadap pemberian jus putih telur tersebut menunjukkan bahwa pemberian jus putih telur tidak diminum oleh pasien karena bau amis dari putih telur, sehingga penulis ingin menggantikannya dengan formula albumin. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat penerimaan formula albumin dan pengaruhnya terhadap kenaikan kadar albumin darah pada pasien dengan hipoalbumin di ruang anak-anak RSUD Jayapura. Jenis penelitian ini adalah Action Research dengan menggunakan desain penelitian pre experiment artinya experimen tanpa menggunakan kontrol, langsung meneliti kepada sampel dengan melihat hasil awal dan akhir perlakuan (pre-post test), dilaksanakan pada bulan Juni – Juli 2013 di RSUD Jayapura. Rata-rata asupan energi terkecil 49,7 % dan terbesar 99,5 % dari standart diet rumah sakit. Rata-rata asupan protein terkecil 47 % dan terbesar 120,6 % dari standart diet rumah sakit. Terjadi peningkatan kadar albumin darah berkisar antara 0,1 g/dl hingga 0,4 g/dl. Perlu penelitian lebih lanjut tentang pemberian formula albumin bagi pasien dewasa dengan hipoalbumin. Kata kunci : Hipoalbumin, Gizi buruk, Formula Albumin, Putih Telur



Lampiran