Karya Tulis Ilmiah



PENGEMBANGAN TEPUNG LABU KUNING, TEPUNG IKAN GABUS, DAN KONSENTRAT PROTEIN KECAMBAH KEDELAI SEBAGAI BAHAN PENYUSUN FORMULA ENTERAL BAGI PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK

Prodi : POLTEKKES KEMENKES MALANG PRODI DIV GIZI
Pengarang : PUTI MUSTIKA SWANDYANI
Dosen Pembimbing : bimbingan AGUS HERI SANTOSO dan YOHANES KRISTIANTO
Klasifikasi/Subjek : , Gagal Ginjal Kronik, Formula Enteral, Konsentrat Protein Kecambah Kedelai
Penerbitan : , Missouri: 2013.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : PUSAT-33-A-
Jumlah : 0

Abstraksi

ABSTRAK PUTI MUSTIKA SWANDYANI. Pengembangan Tepung Labu Kuning, Tepung Ikan Gabus, dan Konsentrat Protein Kecambah Kedelai sebagai Bahan Penyusun Formula Enteral bagi Penderita Gagal Ginjal Kronik (Analisis Mutu Fisik, Kepadatan Energi, dan Kandungan Gizi) (di bawah bimbingan AGUS HERI SANTOSO dan YOHANES KRISTIANTO) Keikutsertaan radikal bebas dalam proses biologis telah menimbulkan kerusakan yang lebih besar pada tubuh dan menjadi suatu fenomena baru yang terjadi pada berbagai penyakit kronis diantaranya GGK. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan di Indonesia terjadi peningkatan penderita Gagal Ginjal Kronik (GGK) antara tahun 1995 – 2025 sebesar 41,4%. Penderita GGK mengalami mual, muntah, dan selera makan kurang sehingga asupan makanan menjadi berkurang. Dukungan gizi melalui pemberian formula enteral diperlukan untuk mencegah kejadian undernutrition. Ikan gabus dan konsentrat protein kecambah kedelai tinggi kandungan asam amino ketogenik dan BCAA serta bernilai biologis tinggi. Tepung labu kuning merupakan sumber karbohidrat yang tinggi sehingga mencegah pemecahan energi dari sumber lain. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh proporsi tepung ikan gabus, konsentrat protein kecambah kedelai, dan tepung labu kuning terhadap mutu fisik, kepadatan energi, kadar dan mutu gizi formula enteral bagi penderita GGK. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen laboratorium dengan desain percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 4 taraf perlakuan yaitu P1 (formula enteral pengembangan 1); P2 (formula enteral pengembangan 2); P3 (formula enteral pengembangan 3); P4 (formula enteral pengembangan 4). Penelitian dilaksanakan Bulan Mei – Juli 2013. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa proporsi bahan penyusun memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap mutu fisik, kepadatan energi, dan kandungan gizi formula enteral GGK. Formula enteral pengembangan P4 merupakan taraf perlakuan terbaik dalam produk formula enteral bagi penderita GGK dengan daya larut air 89,13%; viskositas 136,66 cp; osmolaritas 387,17 mOsm/l; kepadatan energi 2,04 Kal/ml; kadar karbohidrat dari total energi 57,29%; kadar protein dari total energi 8,38%; kadar lemak dari total energi 34,33%; kadar air 6,47%; kadar abu 1,96%; Mutu Protein/SAA 100%. Perlu suatu proses pengemasan yang lebih baik sehingga kadar air formula enteral GGK dapat stabil. Kata Kunci : Gagal Ginjal Kronik, Formula Enteral, Ikan Gabus, Konsentrat Protein Kecambah Kedelai, Tepung Labu Kuning



Lampiran