Karya Tulis Ilmiah



GAMBARAN KEJADIAN DISFUNGSI SEKSUAL BERDASARKAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI HORMONAL DEPO MEDROKSI PROGESTERON ASETAT PADA AKSEPTOR KB SUNTIK

Prodi : POLTEKKES KEMENKES MALANG PRODI DIV KEBIDANAN
Pengarang : PUTU CYNTHIA DEVI IRMAYANTI
Dosen Pembimbing : Pembimbing (I) Temu Budiarti, S.Pd., M.Kes. (II) Ardi Panggayuh, S.Kp., M.Kes.
Klasifikasi/Subjek : , Akseptor, Disfungsi seksual
Penerbitan : , Malang: 2013.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : PUSAT-33-A-
Jumlah : 0

Abstraksi

ABSTRAK Gambaran Kejadian Disfungsi Seksual Berdasarkan Lama Pemakaian Kontrasepsi Hormonal Depo Medroksi Progesteron Asetat pada Akseptor KB Suntik di Bidan Praktik Mandiri Siti Rugayah, Amd.Keb. 2013. Irmayanti, Putu Cynthia Devi. Pembimbing (I) Temu Budiarti, S.Pd., M.Kes. (II) Ardi Panggayuh, S.Kp., M.Kes. Kata kunci : Akseptor, Disfungsi seksual, lama pemakaian kontrasepsi hormonal DMPA Data tahun 2012 menunjukkan peserta KB tertinggi di kota Malang adalah jenis suntikan (42.893 peserta). Metode kontrasepsi hormonal jenis suntikan memang sangat diminati masyarakat oleh karena praktis dan mempunyai efektivitas tinggi, akan tetapi juga mempunyai efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan. Kontrasepsi hormonal suntikan terdiri dari 2 jenis yaitu kombinasi dan DMPA. Fenomena yang terjadi di masyarakat, banyak akseptor kontrasepsi hormonal DMPA dengan lama penggunaan diatas 2 tahun. Penggunaan kontrasepsi DMPA jangka panjang menimbulkan keadaan hipoestrogenisme yang menyebabkan terjadinya disfungsi seksual. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kejadian disfungsi seksual berdasarkan lama pemakaian kontrasepsi hormonal DMPA pada akseptor KB suntik di BPM Siti Rugayah, Amd.Keb. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional Study. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua akseptor kontrasepsi hormonal jenis suntik DMPA dengan lama pemakaian 2, 3, dan 4 tahun di Bidan Praktik Mandiri Siti Rugayah, Amd.Keb. yang diambil dengan teknik total sampling yaitu akseptor yang memenuhi kriteria inklusi dengan lama pemakaian 2 tahun sebanyak 18 orang, 3 tahun sebanyak 21 orang, dan 4 tahun sebanyak 9 orang. Data yang diperoleh kemudian diinterpretasikan dalam bentuk distribusi frekuensi (persentase). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian disfungsi seksual pada responden dengan lama pemakaian kontrasepsi hormonal DMPA 2 tahun sebanyak 44,44%, 3 tahun sebanyak 28,57 %, dan 4 tahun sebanyak 55,56 %. Berdasarkan penelitian diatas dapat dijadikan masukan bagi akseptor dan petugas kesehatan untuk lebih bijak dalam memilih kontrasepsi yang digunakan dan memperhatikan efek samping jangka panjang dari kontrasepsi tersebut.



Lampiran