Karya Tulis Ilmiah



ASUHAN GIZI PADA PASIEN KEJANG DEMAM KOMPLEKS, KONGENITAL, HIDROSEFALUS, POST OP UNSPECIFIED DI RSUD Dr. MOHAMAD SALEH PROBOLINGGO

Prodi : Polkesma Gizi
Pengarang : LUTFI DAMAYANTI
Dosen Pembimbing : Diniyah Kholidah.
Klasifikasi/Subjek : ,
Penerbitan : , Malang: 2015.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : PUSAT-25-A-
Jumlah : 0

Abstraksi

ABSTRAKSI Lutfi Damayanti, 2015. Asuhan Gizi pada Pasien Kejang Demam Kompleks, Kongenital, Hidrosefalus, Post op unspecified di RSUD Dr. Mohamad Saleh Probolinggo. Karya Tulis Ilmiah, Program Studi DIII Gizi Malang, Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang. Pembimbing : Diniyah Kholidah. Kejang demam merupakan salah satu kelainan saraf yang paling sering dijumpai pada bayi dan anak. Biasanya antara usia 3 bulan sampai 5 tahun. Sekitar 2 sampai 5% anak pernah mengalami kejang demam sebelum usia 5 tahun. Jumlah penderita kejang demam diperkirakan mencapai 2 sampai 4% dari jumlah penduduk di Amerika Serikat, Amerika Selatan dan Eropa Barat. Di Asia dilaporkan penderitanya lebih tinggi sekitar 20%, diantara jumlah penderita itu mengalami kejang demam kompleks yang harus ditangani secara lebih teliti. Hidrosefalus suatu keadaan patologis otak yang dapat mengakibatkan gagguan dari cairan serebrospinalis yang berubah menjadi banyak, disebabkan oleh karena obstruksi aliran cairan serebrospnalis (CSS), gangguan absorpsi dan atau prduksi cairan serebrospinalis yang sangat berlebihan. Terjadinya gangguan cairan serebrospinalis dapat diakibatkan oleh kemungkinan beberapa hal, di antaranya malformasi vascular, abses, pendarahan, keradangan otak, dan lain sebagainya. Kelainan kongenital pada bayi baru lahir merupakan penyebab kematian nomer tiga dari kematian bayi dibawah umur satu tahun (18%). Kelainan kongenital dapat merupakan penyebab penting terjadinya abortus, lahir mati, ataupun kematian bayi segera setelah lahir. Kematian bayi pada bulan pertama kehidupannya sering disebabkan kelainan kongenital yang besar (11,7%) seakan merupakan proses seleksi alam terhadap kelangsungan hidup bayi yang dilahirkan. Bayi yang dilahirkan dengan kelainan kongenital cenderung mempunyai berat badan lahir yang rendah (BBLR), atau kecil masa kehamilan. Tujuan umum adalah Mengetahui asuhan gizi pada pasien Kejang Demam Kompleks, Kongenital, Hidrosefalus, Post op unspecified di RSUD Dr. Moh. Saleh Probolinggo. Tujuan khusus adalah melakukan assesment gizi, diagnosis gizi, melakukan intervensi gizi, melalukan monitoring dan evaluasi. Jenis penelitian ini adalah observasional study dengan menggunakan rancangan iii penelitian case study. Karakteristik pasien adalah anak pertama dari Ny. CR, bernama RZ , jenis kelamin laki-laki, usia 7 bulan, menderita hidrosefalus sejak lahir. Data yang diambil meliputi gambaran umum pasien, data antropometri awal dan akhir, data biokimia awal dan akhir, data fisik klinis awal dan akhir, riwayat pasien yang meliputi riwayat gizi dahulu, riwayat gizi sekarang, riwayat penyakit dan riwayat penyakit keluarga, asupan pasien serta tingkat konsumsi pasien. Cara pengumpulan data melalui wawancara, melihat buku status pasien dan pemeriksaan laboratorium. Intervensi yang dilakukan yaitu melakukan asuhan gizi dan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien. Hasil penelitian: asupan dan tingkat konsumsi energi, protein, karbohidrat, dan lemak masuk dalam kategori baik. Pekembangan antropometri mengalami peningkatan, terjadi penurunan nilai biokimia dan kondisi fisik sudah membaik. Masih diperlukan edukasi lebih lanjut kepada keluarga pasien untuk pasien untuk meningkatkan pengetahuan. . Kata kunci: kejang demam kompleks, hidrosefalus, kongenital, asupan, tingkat konsumsi, edukasi



Lampiran