Karya Tulis Ilmiah



GAMBARAN PELAKSANAAN PERAWATAN METODE KANGURU LANJUTAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENDALSARI KOTA MALANG (Studi Kasus Deskriptif)

Prodi : Polkesma Kebidanan
Pengarang : LUSIANAH NURUL ISLAMIYAH
Dosen Pembimbing : Widya Warastuti S.Kep., M.Kes. Erlina Suci Astuti S.Kep. Ns., M.Kep.
Klasifikasi/Subjek : ,
Penerbitan : , Malang: 2015.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : PUSAT-25-A-
Jumlah : 0

Abstraksi

ABSTRAK Gambaran Pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru Lanjutan Pada Bayi Berat Lahir Rendah Di Wilayah Kerja Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Lusianah Nurul Islamiyah (2015) Karya Tulis Ilmiah Studi Kasus Deskriptif, Program Studi Keperawatan Malang, Jurusan Keperawatan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang. Pembimbing (Utama) Widya Warastuti S.Kep., M.Kes. pembimbing (Pendamping) Erlina Suci Astuti S.Kep. Ns., M.Kep. Kata Kunci : Pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru Lanjutan, Bayi Berat Lahir Rendah Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Indikator kesehatan suatu bangsa salah satunya masih dilihat dari tinggi atau rendahnya angka kematian bayi. Faktor utama dalam peningkatan kematian bayi (mortalitas) adalah bayi berat lahir rendah. Bayi berat lahir rendah membutuhkan perawatan yang kompleks dan biaya mahal, oleh sebab itu dibutuhkan perawatan alternatif yang efektif, ekonomis, dan efisien namun harus kontinyu pelaksanaannya yaitu perawatan metode kanguru. Saat ini pelaksanaan perawatan metode kanguru tidak dapat kontinyu sehingga perlu observasi lebih lanjut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pelaksanaan perawatan metode kanguru lanjutan pada bayi berat lahir rendah di wilayah kerja puskesmas kota Malang. Metode penelitian ini adalah studi kasus deskriptif. Subjek penelitian ini adalah bayi dengan berat lahir rendah yang berjumlah dua bayi (subjek). Pengambilan data dilakukan pada tanggal 24-30 Juni 2015 dengan melakukan wawancara terpimpin dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan perawatan metode kanguru yang dilakukan Subjek I dan Subjek II sesuai dengan standard operasional prosedur namun hanya dilakukan secara sementara karena dalam sehari (24 jam) subjek I hanya melakukan dalam waktu dua jam dan subjek II empat jam, sehingga perawatan metode kanguru secara kontinyu masih kurang efektif. Rekomendasi bagi peneliti selanjutnya diharapkan menambahkan variabel berupa peningkatan suhu tubuh, berat badan bayi yang dapat dihubungkan dengan pelaksanaan perawatan metode kanguru lanjutan.



Lampiran