Karya Tulis Ilmiah



APLIKASI ELEKTRONIK PROSEDUR TINDAKAN OPERATIF BERDASARKAN ICD 9 CM PADA KASUS BEDAH UMUM DI RSI MALANG UNISMA TAHUN 2016

Prodi : DIII PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
Pengarang : Rizky Krisna Guslimantanti
Dosen Pembimbing : Pratiwi, Bsc., S.Pd., M.Biomed
Klasifikasi/Subjek : , Waktu dan Keakuratan Kodefikasi Tindakan, ICD 9 CM, Aplikasi Elektronik
Penerbitan : , Malang: 2017.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : ---
Jumlah : 0

Abstraksi

Rizky Krisna Guslimantanti, 2017 “Aplikasi Elektronik Prosedur Tindakan Operatif Berdasarkan ICD 9 CM Pada Kasus Bedah Umum di RSI Malang UNISMA Tahun 2016” Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. (Bimbingan Pratiwi, Bsc., S.Pd., M.Biomed.) Kodefikasi tindakan kasus bedah umum di RSI Malang UNISMA masih secara manual dengan menggunakan Ms. Excel dan ICD 9 CM. Oleh sebab itu peneliti menerapkan aplikasi elektronik prosedur tindakan operatif yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecepatan dan keakuratan kodefikasi tindakan di RSI Malang UNISMA secara manual dan aplikasi elektronik. Metode penelitian yang digunakan adalah Pre Experimental dengan menggunakan desain One Group Pretest-Posttest di RSI Malang UNISMA dengan jumlah sampel 21 dokumen rekam medis kasus bedah umum periode Desember 2016. Prosentase tingkat kecepatan kodefikasi manual mencapai angka 23.8%, sedangkan tingkat kecepatan kodefikasi dengan aplikasi elektronik mencapai angka 100%. Hasil perhitungan tingkat keakuratan kodefikasi baik secara manual maupun aplikasi elektronik keduanya mencapai prosentase angka yang sama yaitu 100%. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji Paired T-test dan diolah menggunakan SPSS 16.0 dengan hasil rata-rata waktu kodefikasi tindakan secara manual 112.19 detik dan menggunakan aplikasi elektronik 12.14 detik. Berdasarkan hasil observasi dapat disimpulkan bahwa terdapat selisih waktu kodefikasi tindakan antara manual dan aplikasi elektronik sebesar 100.05 detik dengan tingkat keakuratan yang sama antara keduanya. Nilai signifikan hasil output SPSS 16.0 menunjukkan angka 0.000 yang artinya <0.05, maka hipotesa dalam penelitian ini diterima. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa aplikasi elektronik terbukti lebih cepat dengan tingkat keakuratan yang sama dibandingkan secara manual. Saran yang dapat diajukan oleh peneliti bahwasannya aplikasi elektronik dapat diimplementasikan sebagai salah satu solusi untuk memudahkan kerja petugas rekam medis dan lebih menghemat waktu. Untuk peneliti lain yang hendak melakukan penelitian yang serupa diharapkan mampu mengembangkan aplikasi elektronik ini agar tidak hanya dapat dipergunakan untuk kodefikasi kasus bedah umum saja. Kata kunci : Waktu dan Keakuratan Kodefikasi Tindakan, ICD 9 CM, Aplikasi Elektronik.



Lampiran