Karya Tulis Ilmiah



PENGEMBANGAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MPASI) BERBASIS SUBTITUSI TEPUNG IKAN PATIN (Pangasius Sp) DAN TEPUNG KECAMBAH KEDELAI(Glycine max) UNTUK BISKUIT BALITA GIZI KURANG USIA 12-24 BULAN

Prodi : DIPLOMA III GIZI
Pengarang : MERITA BELINA CRYSTIN PRAMANDANI
Dosen Pembimbing : Maryam Razak, STP, M.Si.
Klasifikasi/Subjek : , MPASI, biskuit balita, tepung ikan patin, tepung kecambah kedelai, protein
Penerbitan : , Malang: 2017.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : ---
Jumlah : 0

Abstraksi

MERITA BELINA CRYSTIN PRAMANDANI. 2017. Pengembangan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) Berbasis Substitusi Tepung Ikan Patin (Pangasius Sp) dan Tepung Kecambah Kedelai (Glycine max) Untuk Biskuit Balita Gizi Kurang Usia 12-24 Bulan. Pembimbing : Maryam Razak Penyakit KEP (Kurang Energi Protein) merupakan salah satu penyakit gangguan gizi yang penting di Indonesia. Bahan pangan yang dapat dijadikan sumber protein dalam biskuit bayi adalah ikan patin dan kecambah kedelai. Bentuk MPASI yang dipilih adalah biskuit. Pemberian MPASI diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi untuk penanganan masalah balita gizi kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung ikan patin dan tepung kecambah kedelai terhadap kadar air, kadar abu, protein, lemak, karbohidrat, nilai energi dan nilai organoleptik biskuit MPASI. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental rancangan acak lengkap yaitu pembuatan biskuit balita dengan substitusi tepung ikan patin dan tepung kecambah kedelai dengan variasi P0 (100: 0: 0), P1 (72: 12: 16), P2 (65: 15: 20), P3 (55: 20: 25). Analisis statistik menggunakan uji One Way ANOVA dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test serta menggunakan uji Kruskall Wallis dan Mann Whitney pada tingkat kepercayaan 95% . Hasil penelitian menunjukkan subtitusi tepung ikan patin dan tepung ikan kecambah kedelai pada pembuatan biskuit MPASI berpengaruh secara signifikan terhadap kadar air, kadar abu, protein, lemak, karbohidrat, nilai energi, tekstur, aroma, rasa. Substitusi tepung ikan patin dan tepung kecambah kedelai memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap tekstur, aroma, rasa. Dan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap warna biskuit MPASI. Seluruh taraf perlakuan telah memenuhi standart kadar air, kadar abu, protein dan nilai energi berdasarkan SNI 01-7111.2-2005, sedangkan berdasarkan standart mutu biskuit SK-Menkes No. 224/Menkes/SK/II/2007 seluruh taraf perlakuan telah memenuhi kadar air, kadar abu dan nilai energi. Perlu dilakukan penambahkan ester dari asam lemak sorbitan untuk memperbaiki tekstur serta penambahkan vanili untuk mengurangi aroma amis pada biskuit dan dilakukan penelitian kebih lanjut mengenai pengaruh masa penyimpanan tehadap kandungan gizi biskuit MPASI. Kata kunci: MPASI, biskuit balita, tepung ikan patin, tepung kecambah kedelai, protein



Lampiran