Karya Tulis Ilmiah



POLA KONSUMSI TINGGI BAHAN TAMBAHAN PANGAN NATRIUM BENZOAT TERHADAP PANJANG BADAN DAN BERAT BADAN TIKUS PUTIH GALUR WISTAR

Prodi : PROGRAM STUDI DIPLOMA IV GIZI
Pengarang : RIZKA NIZAR KURNIAWATI
Dosen Pembimbing : (1) Maryam Razak, dan (2) I Komang Suwita.
Klasifikasi/Subjek : , Natrium Benzoat, Pola Konsumsi , Berat Badan, Panjang Badan.
Penerbitan : , Malang: 2017.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : ---
Jumlah : 0

Abstraksi

ABSTRAK RIZKA NIZAR KURNIAWATI (2017). Pola Konsumsi Tinggi Bahan Tambahan Pangan Natrium Benzoat Terhadap Panjang Badan Dan Berat Badan Tikus Putih Galur Wistar. Skripsi. Program Studi DIV Gizi Malang, Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang. Dibimbing oleh : (1) Maryam Razak, dan (2) I Komang Suwita. Stunting menjadi salah satu program prioritas pembangunan kesehatan dalam periode 2015 – 2019, dimana intervensi gizi spesifik untuk balita pendek difokuskan pada kelompok 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Estimasi kehilangan potensi ekonomi di Provinsi Jawa Timur karena stunting dengan asumsi penurunan produktivitas sebesar 2 – 9 % adalah sebesar 339 – 1.526 milyar, sedangkan secara nasional sebesar 3.057 – 13.758 milyar atau 0,04 – 0,16 % dari total GDP Indonesia (Renyoet, 2016). Kejadian stunting dipengaruhi oleh banyak faktor, dengan faktor penyebab terbesar adalah rendahnya kuantitas dan kualitas asupan makan sehari-hari. Faktor lain yang diduga menjadi penyebab terjadinya stunting adalah adanya anti-nutrient seperti xenobiotik yang dapat meningkatkan beban metabolisme apabila dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan dan/atau dalam jangka waktu yang lama. Penelitian ini menganalisis dampak konsumsi Natrium Benzoat sebagai salah satu jenis xenobiotik terhadap panjang badan dan berat badan tikus putih jantan galur wistar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan Pre-Post Test Control Group Desaign. Pengambilan data dilakukan mulai tikus usia 1,5 bulan pada kelompok kontrol pemberian ransum standar (P0), kelompok pemberian biskuit tanpa pengawet Natrium Benzoat (P1), kelompok perlakuan pemberian biskuit dengan pengawet Natrium Benzoat 100 ppm (P2), dan perlakuan pemberian biskuit dengan pengawet Natrium Benzoat 500 ppm (P3). Jumlah asupan rata-rata tiap 4 hari cenderung mengalami penurunan pada tiap perlakuan kecuali pada perlakuan P3 meningkat di akhir penimbangan. Efisiensi pakan menunjukkan bahwa P3 lebih tinggi dibanding dengan P0, P1, dan P2 yaitu 87,2%. Jumlah asupan tertinggi adalah pada taraf perlakuan P3 sedangkan jumlah asupan terendah ada pada taraf perlakuan P2. Secara statistik tidak ada hubungan/korelasi antara jumlah asupan dengan berat badan, namun hasil uji menunjukkan adanya hubungan/korelasi antara jumlah asupan dengan panjang badan meskipun lemah. Persentase peningkatan berat badan tikus pada perlakuan P3 lebih tinggi dibandingkan dengan dengan perlakuan P0, P1, dan P2 yaitu 51,7%. Peningkatan panjang badan pada perlakuan P0 lebih tinggi jika dibandingkan dengan perlakuan P1, P2 dan P3 yaitu 24,4%. berat badan diperoleh dari hasil tumpukkan lemak visceral yang ada pada tubuh tikus. Faktor yang mempengaruhi persentase peningkatan berat badan dan panjang badan dalam penelitian ini adalah jumlah asupan dan penambahan Natrium Benzoat . Saran untuk penelitian selanjutnya, perlu dilakukan penelitian dalam jangka waktu yang lebih lama untuk mencapai keadaan kronis (stunting). Kata Kunci : Natrium Benzoat, Pola Konsumsi , Berat Badan, Panjang Badan.



Lampiran

File BAB-1 : [ Unduh ]

File BAB-2 : [ Unduh ]

File BAB-3 : [ Unduh ]

File BAB-5 : [ Unduh ]

File Daftar Pustaka : [ Unduh ]

File Lampiran : [ Unduh ]