Karya Tulis Ilmiah



UPAYA MENGATASI MASALAH HIPERAKTIF MELALUI TERAPI BERMAIN PUZZLE PADA ANAK USIA SEKOLAH DI LEMBAGA LAYANAN PSIKOLOGI ANAK DAN KELUARGA BELOVED KANTI KEC. DINOYO, KOTA MALANG

Prodi : PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MALANG
Pengarang : Dwiki Maulana Abdullah
Dosen Pembimbing : Rossyana Septyasih, S.Kp., M.Pd.
Klasifikasi/Subjek : , Masalah Hiperaktif, Terapi Bermain (puzzle), Anak Usia Sekolah
Penerbitan : , Malang: 2018.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : ---
Jumlah : 0

Abstraksi

ABSTRAK Upaya Mengatasi Masalah Hiperaktif Melalui Terapi Bermain Puzzle Pada Anak Usia Sekolah. Dwiki Maulana Abdullah (2018). Karya Tulis Ilmiah Deskriptif dengan Desain Studi Kasus Observasi Partisipasif. Program Studi D-III Keperawatan Malang. Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang. Pembimbing Rossyana Septyasih, S.Kp., M.Pd. Kata Kunci: Masalah Hiperaktif, Terapi Bermain (puzzle), Anak Usia Sekolah Perkembangan perilaku tercermin dari kondisi fisik dan psikososial, yang dipengaruhi oleh lingkungan, budaya, norma yang berlaku dalam keluarga dan masyarakat. Pada masa perkembangan anak usia sekolah terdapat masalah klinis yang dapat terjadi. Salah satu masalah klinis yaitu perilaku hiperaktif. Untuk mengoptimalkan perkembangan perilaku yang normal dan mengurangi perilaku hiperaktif pada anak dibutuhkan sebuah stimulasi yang sesuai. Terapi bermain (Puzzle) merupakan stimulasi yang tepat bagi anak. Tujuan studi kasus ini adalah mengetahui upaya mengatasi masalah hiperaktif pada anak usia sekolah setelah diberikan terapi bermain (Puzzle) pada anak dengan Attention Deficit Hiperaktif Disorder (ADHD). Subjek penelitian adalah satu orang anak sesuai dengan kriteria inklusi. Penelitian dilakukan pada tanggal 05 Maret – 09 April 2018 dengan menggunakan metode studi kasus deskriptif observatif partisipasif. Hasil studi kasus setelah dilakukan terapi bermain (Puzzle), An. A mengalami perkembangan perilaku di poin ke 1,6 dan 9 pada lembar observasi Abreviated Conners Rating Scale yaitu subjek dapat mengurangi gerakan-gerakan yang berlebihan atau aktivitas yang berlebihan, lebih lama dalam berkonsentrasi dan tidak mudah teralihkan dan suasana hatinya tidak mudah berubah dengan cepat dan drastic. Dapat disimpulkan bahwa subjek mengalami perkembangan perilaku yang normal dan penurunan pada perilaku hiperakktif, ditandai dengan dapat berkonsentrasi setelah dilakukan terapi bermain (Puzzle). Rekomendasi: disarankan untuk peneliti selanjutnya perlu menambah waktu stimulasi yang lebih lama dan memilih permainan (Puzzle) sebagai bahan terapi dan dilakukan secara optimal dan berkesinambungan.



Lampiran

File BAB-1 : [ Unduh ]

File BAB-2 : [ Unduh ]

File BAB-3 : [ Unduh ]

File BAB-5 : [ Unduh ]