Karya Tulis Ilmiah



FORMULASI COOKIES TEPUNG TEMPE (Rhizopus oryzae) DAN TEPUNG LABU KUNING (Cucurbita moschata) UNTUK BALITA GIZI KURANG 6 – 59 BULAN

Prodi : DIPLOMA III GIZI
Pengarang : VIRGINIA VOLVITASARI
Dosen Pembimbing : Agus Heri Santoso
Klasifikasi/Subjek : , Cookies, Tempe Flour, Yellow Pumpkin flour, Toddler with Malnutrition, Formulation, Energy Value
Penerbitan : , Malang: 2018.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : ---
Jumlah : 0

Abstraksi

Virginia Volvitasari, 2018. Formulasi Cookies Tepung Tempe (Rhizopus oryzae) dan Tepung Labu Kuning (Cucurbita moschata) untuk Balita Gizi Kurang 6 – 59 Bulan. Pembimbing : Agus Heri Santoso. Indonesia merupakan negara yang masih memiliki masalah gizi pada balitanya. Berdasarkan Pusat Data dan Informasi, prevalensi balita gizi kurang pada tahun 2015 secara nasional sebesar 14,9 persen, sedangkan pada tahun 2016 prevalensi gizi kurang sebesar 14,4 persen. Jawa Timur juga merupakan salah satu provinsi yang memiliki masalah gizi pada balitanya, prevalensi gizi kurang di jawa timur pada tahun 2015 sebesar 16 persen dan pada tahun 2016 sebesar 13,9 persen. Meskipun sudah melewati target yang ditetapkan MDS’s yaitu sebesar 15 persen, masalah gizi tetap harus diselesaikan karena akan berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang. Tujuan penelitian ini adalah Mendapatkan formulasi cookies tepung tempe (Rhizopus oryzae) dan tepung labu kuning (Cucurbita moschata) untuk balita gizi kurang 6 – 59 bulan dengan proporsi yang tepat dengan kandungan gizi yang padat energi dan protein, serta dapat memanfaatkan bahan makanan lokal yang mudah dijumpai masyarakat dengan harga yang terjangkau. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan desain penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 taraf perlakuan yaitu formulasi tepung tempe dan tepung labu kuning. Setiap taraf perlakuan akan direplikasi sebanyak 3 kali untuk masing-masing taraf perlakuan, sehingga unit perlakuan berjumlah sebanyak 9 unit percobaan. Perbandingan antara tepung terigu: tepung tempe: tepung labu kuning, yaitu F1 (62: 20: 18)%. F2 (59: 21: 20)%, dan F3 (56: 22: 22). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan proporsi tepung tempe dan tepung labu kuning memberikan pengaruh yang signifikan terhadap warna, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, kadar air, dan kadar abu. Namun penambahan proporsi tepung tempe dan tepung labu kuning memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap aroma, rasa, dan tekstur. Penambahan tepung tempe dan tepung labu kuning menyebabkan nilai energi cookies meningkat. Taraf perlakuan dengan perlakuan terbaik dalam penelitian ini adalah taraf perlakuan F3 dengan proporsi tepung terigu 56%, tepung tempe 22%, dan tepung labu kuning 22%. Kata kunci :Cookies, Tepung Tempe, Tepung Labu Kunin g, Balita Gizi Kurang, Formulasi, Nilai Energi, Mutu Kimia, Mutu Organoleptik, Taraf Perlakuan Terbaik



Lampiran

[ Sampul Depan ][ Sampul Dalam ]

File Lembar Keaslian : [ Unduh ]

File Lembar Pengesahan : [ Unduh ]

File Abstraksi : [ Unduh ]

File Kata Pengantar : [ Unduh ]

File Daftar Isi : [ Unduh ]

File Daftar Gambar : [ Unduh ]

File Daftar Lampiran : [ Unduh ]

File BAB-1 : [ Unduh ]

File BAB-2 : [ Unduh ]

File BAB-3 : [ Unduh ]

File BAB-5 : [ Unduh ]

File Daftar Pustaka : [ Unduh ]

File Lampiran : [ Unduh ]