Karya Tulis Ilmiah



PERBEDAAN PEMULIHAN FUNGSI MIKSI ANTARA BLADDER TRAINING METODE DELAY URINATION DENGAN METODE KEGEL EXERCISE PADA PASIEN POST BEDAH ORTOPEDI DI RSUD Dr. HARYOTO LUMAJANG

Prodi : PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEPERAWATAN MALANG
Pengarang : FAJRIAN DWI ANGGRAENI
Dosen Pembimbing : Joko Pitoyo, S.Kp., M.Kep. , Sumirah Budi Pertami, S.Kp., M.Kep.
Klasifikasi/Subjek : , Post Orthopedi, Delay Urination, Kegel Exercise, Pemulihan Fungsi Miksi.
Penerbitan : , Malang : 2018.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : ---
Jumlah : 0

Abstraksi

ABSTRAK Perbedaan Pemulihan Fungsi Miksi Antara Bladder Training metode Delay Urination dengan Metode Kegel Exercise Pada Pasien Post Operasi Ortopedi di RSUD dr. Haryoto Kabupaten Lumajang. Fajrian Dwi Anggraeni (2018). Skripsi. Program Studi D-IV Keperawatan Malang, Jurusan Keperawatan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang, Pembimbing utama Joko Pitoyo, S.Kp., M.Kep., Pembimbing pendamping Sumirah Budi Pertami, S.Kp., M.Kep. Kata Kunci : Post Orthopedi, Delay Urination, Kegel Exercise, Pemulihan Fungsi Miksi. Bedah orthopedi adalah tindakan bedah untuk memulihkan kondisi disfungsi musculoskeletal. Pembedahan orthopedic pada tulang-tulang tertentu menyebabkan pasien mengalami hambatan mobilitas fisik, sehingga sulit untuk berjalan ke kamar mandi, oleh sebab itu dilakukan pemasangan kateter untuk mempermudah miksi. Efek samping dari pemasangan kateter adalah terjadinya inkontinensia urin dan retensi urine. Efek samping ini dapat diminimalisir atau diatasi dengan latihan kandung kemih yang disebut dengan bladder training. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pemulihan fungsi miksi antara bladder training metode delay urination dan metode kegel exercise pada pasien post operasi Ortopedi di RSUD dr. Haryoto Kabupaten Lumajang. Metode penelitian yang digunakan adalah kausal Komparatif Design. Subjek penelitian adalah pasien post bedah orthopedi yang dipilih dengan teknik purposive sampling sebanyak 24 responden. Hasil penelitian menunjukkan pemulihan fungsi miksi setelah diberikan delay urination berada pada kategori baik (13,75) begitu juga setelah diberikan kegel exercise pada kategori pada kategori baik pula (15,42), namun nilai pada kelompok kegel exercise lebih besar dari kelompok delay urination. Hasil uji statistik Mann Whitney menunjukkan ada perbedaan antara metode delay urination dan metode kegel exercise dengan p value=0,041 (p<α). Saran bagi peneliti lain adalah untuk meneliti perbedaan pemulihan fungsi miksi dengan menggunakan metode yang berbeda dan lebih ditekankan pada waktu pemulihan fungsi miksi.



Lampiran

File BAB-1 : [ Unduh ]

File BAB-2 : [ Unduh ]

File BAB-3 : [ Unduh ]

File BAB-5 : [ Unduh ]

File Daftar Pustaka : [ Unduh ]

File Lampiran : [ Unduh ]