Karya Tulis Ilmiah



HUBUNGAN KADAR YODIUM DALAM GARAM YANG DIKONSUMSI DENGAN PEMBESARAN KELENJAR GONDOK PADA MURID SDN MERJOSARI I -V DI KELURAHAN MERJOSARI PUSKESMAS DINOYO MALANG

Prodi : POLITEKNIK KESEHATAN MALANG JURUSAN GIZI
Pengarang : ENDAH WULANDARI EKOWATI
Dosen Pembimbing : Bernadus Rudy Sunindya,MPH.
Klasifikasi/Subjek : , Penyakit, Prevalensi, Gondok, Garam, Yodium, Palpasi
Penerbitan : , Malang: 2018.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : ---
Jumlah : 0

Abstraksi

ABSTRAK Endah Wulandari Ekowati, 2008. Hubungan kadar yodium dalam garam yang dikonsumsi dengan pembesaran kelenjar gondok pada murid SDN Merjosari I-V di Kelurahan Merjosari Puskesmas Dinoyo Malang, dibawah bimbingan Bernadus Rudy Sunindya,MPH. Masalah gizi kurang seperti Kekurangan Energi Protein (KEP), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Anemia Gizi dan Kekurangan Vitamin A (KVA) masih menjadi masalah gizi utama. Gangguan Akibat kekurangan Yodium merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius karena dampaknya sangat besar terhadap kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia. Berdasarkan hasil Pemetaan Nasional GAKY tahun 2003 di Kota Malang prevalensi GAKY sebesar 33,47%, di Puskesmas Dinoyo 42,55% dan Kelurahan Merjosari 57,6%. Sedangkan survai garam tahun 2006 di tingkat rumah tangga yang memenuhi syarat di Kota Malang sebesar 87,8% di Puskesmas Dinoyo sebesar 89,6% (peringkat 9 dari 15 Puskesmas) dan Kelurahan Merjosari sebesar 100%.Tujuan penelitan ini adalah mengetahui hubungan kadar yodium dalam garam yang digunakan dengan pembesaran kelenjar gondok. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian diskriptif observasional. Tehnik pengambilan sampel dilakukan secara purposive non random sampling. Pada semua murid kelas IV danVSDN Merjosari I-V dilakukan pemeriksaan kelenjar gondok dengan cara palpasi dan pemeriksaan garam yang dikonsumsi dengan cara meneteskan iodina pada garam. Hasil penelitian dari 273 responden yang menggunakan garam beryodium sebanyak 197 anak (89,1%) tidak mengalami pembesaran kelenjar gondok (normal) dan 24 anak ( 10,9%) menggunakan garam beryodium mengalami pembesaran kelenjar gondok. Sedangkan responden yang menggunakan garam tidak beryodium sebanyak 23 anak (44,2%) tidak mengalami pembesaran kelenjar gondok (normal) dan 29 anak (55,8%) menggunakan garam tidak beryodium mengalami pembesaran kelenjar gondok. Kata kunci: Penyakit, Prevalensi, Gondok, Garam, Yodium, Palpasi,



Lampiran