Karya Tulis Ilmiah



PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PEMBERIAN RELAKSASI AUTOGENIK DAN RELAKSASI NAFAS DALAM PADA PASIEN PRE OPERASI LAPARATOMI DI RS LAVALETTE MALANG

Prodi :
Pengarang : LUTFIATUL ROHMAH
Dosen Pembimbing : Hurun Ain, S.Kep., Ns, M.Kep. , Dyah Widodo, S.Kp, M.Kes
Klasifikasi/Subjek : , Kecemasan, Pre Operasi, Relaksasi Autogenik, Relaksasi Nafas Dalam, Laparatomi
Penerbitan : , Malang: 2018.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : ---
Jumlah : 0

Abstraksi

ABSTRAK Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Pemberian Relaksasi Autogenik Dan Relaksasi Nafas Dalam Pada Pasien Pre Operasi Laparatomi di Rumah Sakit Lavalette Malang, Lutfiatul Rohmah (2018), Program Studi D IV Keperawatan Malang, Jurusan Keperawatan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang. Pembimbing: (1) Hurun Ain, S.Kep., Ns, M.Kep. (2) Dyah Widodo, S.Kp, M.Kes Cemas pre operasi merupakan suatu respon antisipasi terhadap suatu pengalaman yang dianggap sebagai ancaman. Relaksasi autogenik dan relaksasi nafas dalam merupakan salah satu intervensi mandiri non farmakologis keperawatan yang dapat menurunkan tingkat kecemasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat adakah perbedaan tingkat kecemasan antara pemberian relaksasi autogenik dan relaksasi nafas dalam pada pasien pre operasi laparatomi. Metode penelitian ini menggunakan quasy eksperimental dengan pendekatan two group pre test dan post test design. Tehnik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah responden 34 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test dan Man Whitney dengan a=0,05. Ada pengaruh relaksasi autogenik terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi laparatomi sebesar 0,000 (p value <0,05) dan juga terdapat pengaruh relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien pre operais laparatomi sebesar 0,001 (p value <0,05). Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan tingkat kecemasan antara pemberian relaksasi autogenik dan relaksasi nafas dalam (p= 0,498). Dengan demikian relaksasi autogenik dan relaksasi nafas dalam efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan. Relaksasi autogenik lebih signifikan dari relaksasi nafas dalam. Saran dalam penelitian ini diharapkan perawat dapat memberikan relaksasi autogenik atau nafas dalam pada pasien yang akan menjalani prosedur pembedahan, dan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya yaitu disarankan untuk mengembangkan relaksasi autogenik atau relaksasi nafas dalam pada pasien pre hingga post operasi. Kata Kunci : Kecemasan, Pre Operasi, Relaksasi Autogenik, Relaksasi Nafas Dalam, Laparatomi



Lampiran

File BAB-1 : [ Unduh ]

File BAB-2 : [ Unduh ]

File BAB-3 : [ Unduh ]

File BAB-5 : [ Unduh ]

File Daftar Pustaka : [ Unduh ]

File Lampiran : [ Unduh ]