Karya Tulis Ilmiah



HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN, TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN SERTA STATUS GIZI TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISIS DI INSTALASI HEMODIALISIS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KANJURUHAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG

Prodi : D-III GIZI MALANG
Pengarang : Dwi Anggraini Puspitasari
Dosen Pembimbing : Endang WIdajati
Klasifikasi/Subjek : , Gagal ginjal kronik, hemodialisis, kadar hemoglobin, tingkat konsumsi energi dan protein
Penerbitan : , Malang: 2019.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : ---
Jumlah : 0

Abstraksi

ABSTRAK DWI ANGGRAINI PUSPITASARI, 2019. Hubungan Kadar Hemoglobin, Tingkat Konsumsi Energi dan Protein serta Status Gizi terhadap Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik dengan Hemodialisis di Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang. Pembimbing: Endang WIdajati Menurut Indonesia Renal Registry (IRR) Prevalensi Gagal Ginjal Kronik (GGK) semakin meningkat, pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisis memiliki penderita paling banyak. Tindakan hemodialisis tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita. National Kidney Foundation (NKF) membuat acuan yaitu akses vaskuler, adekuasi dialisis, anemia, nutrisi, hipertensi, serta penyakit tulang dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita gagal ginjal kronik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan kadar hemoglobin, tingkat konsumsi energi dan protein serta status gizi terhadap kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisis di Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang. Metode penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan desain penelitian cross sectional. Teknik atau cara pengambilan sampel yang digunakan adalah consecutive sampling dengan jumlah sampel 20 pasien. Hasil penelitian menunjukkan penderita gagal ginjal kronik dengan hemodialisis paling banyak terjadi pada usia 51-60 tahun yakni 40%. Penderita gagal ginjal kronik dengan hemodialisis pada penelitian paling banyak berjenis kelamin perempuan yakni 65%. Penderita gagal ginjal kronik dengan hemodialisis memiliki kadar hemoglobin rendah yaitu 95%. Tingkat konsumsi energi penderita gagal ginjal kronik dengan hemodialisis pada penelitian ini 80% defisit. Tingkat konsumsi protein pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisis pada penelitian ini 60% deficit. Status gizi menurut LiLA/U penderita gagal ginjal kronik dengan hemodialisis 90% memiliki status gizi kurang. Kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisis 85% memiliki kualitas hidup kurang berkualitas. Terdapat hubungan antara tingkat konsumsi energi terhadap kualitas hidup (p=0,049). Berdasarkan analisis statistik uji Chi Square dengan alternative uji Fisher didapatkan tidak ada hubungan antara kadar hemoglobin dengan kualitas hidup (p-value 1,000>0,05), tidak ada hubungan tingkat konsumsi energi dengan kualitas hidup (p-value 0,088>0,05), ada hubungan antara tingkat konsumsi protein dengan kualitas hidup (p-value 0,049<0,05), tidak ada hubungan antara status gizi dengan kualitas hidup (p-value 1,000>0,05). Disarankan dilakukan evaluasi status gizi secara rutin mulai dari pemeriksaan antropometri, laboratorium, fisik/klinis dan riwayat makan untuk tercapainya status gizi yang lebih baik. Kata Kunci: Gagal ginjal kronik, hemodialisis, kadar hemoglobin, tingkat konsumsi energi dan protein, status gizi, kualitas hidup



Lampiran

File Abstraksi : [ Unduh ]

File Kata Pengantar : [ Unduh ]

File BAB-1 : [ Unduh ]

File BAB-2 : [ Unduh ]

File BAB-3 : [ Unduh ]

File BAB-5 : [ Unduh ]

File Daftar Pustaka : [ Unduh ]

File Lampiran : [ Unduh ]