Efektifitas Penguatan Ulama Terhadap Perilaku Pencegahan Penyakit Demam Berdarah berbasis Islami di Pakis Kabupaten Malang
Kumpulan |
:
Jurnal Ilmiah (Non-Kategori) [Indonesia] |
Edisi/Volume |
:
, |
Pengarang |
:
Sugianto Hadi, SKM., MPH. |
Klasifikasi/Subjek |
:
, |
Penerbitan |
:
Poltekkes Kemenkes Malang, Malang: 2018.
|
Bahasa |
:
Indonesia |
PENYIMPANAN |
Lokasi |
:
PUSAT-25-A- |
Jumlah |
:
1 |
Abstraksi
EFEKTIFITAS PENGUATAN ULAMA TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH BERBASIS ISLAMI
DI PAKIS KABUPATEN MALANG
ABSTRAK
Sugianto Hadi¹
Latar Belakang: Secara nasional angka DBD cenderung meningkat dari tahun ke tahun, Kementerian Kesehatan RI mencatat jumlah penderita DBD di Indonesia pada bulan Januari-Februari 2016 sebanyak 8.487 orang penderita DBD dengan jumlah kematian 108 orang. Di Jawa Timur, ada lima daerah yang sejak lama dikenal sebagai wilayah endemis demam berdarah, yaitu Malang, Jember, Banyuwangi, Jombang, dan Sumenep (Koran Sindo, Edisi: 3-2-2016). Data di Dinkes Kabupaten Malang tahun 2017 ada 451 kasus DBD yang tersebar di 39 wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Malang 7 diantaranya meninggal dunia. Lima Kecamatan kasus DBD terbesar di Kabupaten Malang pada tahun 2017 secara berurutan, Kecamatan Turen 58 kasus, Sumbermanjing wetan 31 kasus, Bululawang 27 kasus, Pakisaji dan Wajak masing-masing 25 kasus, Pakis dan Kepanjen masing-masing 22 kasus (P2M Dinkes Kabupaten Malang, 09/2/2018). Data PSN di Indonesia dilakukan baru 31,2%, Jawa timur 40%, Tingkat Kota 32,7% dan Pedesaan 29,4% (Riskesdas, 2018). Ulama belum pernah dilibatkan dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah di Pakis Kabupaten Malang.
Tujuan: Analisis perbedaan perilaku (pengetahuan,sikap dan praktek) ulama antara sebelum dan sesudah diberikan pemahaman Demam Berdarah melalui 3M Plus berbasis Islami di Kecamatan Pakis Kabupaten Malang.
Metode Penelitian: Jenis penelitian quasi experimental dengan pretest-posttest with control group design. Sampel penelitian 60 orang ulama di Kecamatan Pakis Kabupaten Malang, diambil menggunakan Accidental sampling. Data diperoleh melalui observasi, pengisian kuesioner dan wawancara. Analisis data menggunakan bantuan program SPSS dengan T-test independen dan T-test Dependen (derajat kemaknaan 0,05).
Hasil penelitian: Setelah 6 minggu perlakuan dan dilakukan post tes didapatkan hasil: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan (p=0.628), sikap (p=0.637) dan praktek (p=0.716) ulama kelompok sebelum penyuluhan dengan kelompok kontrol-1. Ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan (p=0.000), sikap (p=0.000) dan praktek (p=0.000) ulama sebelum penyuluhan dengan sesudah penyuluhan. Ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan (p=0.000), sikap (p=0.000) dan praktek (p=0.000) ulama sesudah penyuluhan dengan kelompok kontrol-2. Ulama sanggup membentuk Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J).
Rekomendasi: Petugas promkes/P2M dan kader kesehatan diharapkan bekerjasama dengan para ulama di dalam memberikan penyuluhan PSN DBD, para ulama supaya memberdayakan diri dalam PSN DBD menggunakan dalail-dalil Al-Qur’an dan Al-Hadist kepada masyarakat sekitar dan secara mandiri mau teratur melaksanakan kegiatan 3M+, serta sanggup membentuk Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) terhadap jamaahnya/pengikutnya.
Kata kunci: Penyuluhan, Dalil Al-ur’an Al-Hadist, PSN DBD, perilaku.
Lampiran
File Abstraksi : [ Unduh ]