PENGARUH PEMBERIAN KARTU SEHAT REMATRI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN, TINGKAT KONSUMSI ENERGI, PROTEIN, KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH, STATUS ANEMIA, PADA SISWA DI SMPN 1 NGAJUM KABUPATEN MALANG
Kumpulan |
:
Jurnal Ilmiah (Non-Kategori) [Indonesia] |
Edisi/Volume |
:
, |
Pengarang |
:
B. DODDY RIYADI, SKM, MM JUIN HADISUYITNO, SST, M.Kes. |
Klasifikasi/Subjek |
:
, pengetahuan, kartu sehat rematri, tablet tambah darah, anemia |
Penerbitan |
:
Poltekkes Kemenkes Malang, Malang: 2018.
|
Bahasa |
:
Indonesia |
PENYIMPANAN |
Lokasi |
:
PUSAT-25-A- |
Jumlah |
:
1 |
Abstraksi
RINGKASAN
Anemia adalah suatu keadaan di mana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih
rendah dari nilai normal untuk kelompok orang yang bersangkutan. Penentuan anemia juga
dapat dilakukan dengan mengukur jumlah massa eritrosit (red cell mass) yang ditunjukkan
oleh penurunan kadar hemoglobin, hematokrit, dan hitung eritrosit (red cell count). Batasan
hemoglobin untuk menentukan apakah seseorang terkena anemia gizi besi atau tidak sangat
dipengaruhi oleh umur. Untuk remaja putri umur 6-17 tahun kurang dari 12 g/dl. Pemberian
zat besi secara oral merupakan salah satu pendekatan untuk pencegahan dan pengendalian
anemia defisiensi zat besi. Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan
menderita anemia. Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia
terutama negara berkembang yang diperkirakan 30% penduduk dunia menderita anemia.
Anemia banyak terjadi pada masyarakat terutama pada remaja putri dan ibu hamil.
Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dibagi menjadi 3 tahap :
pertama persiapan meliputi perijinan dan koordinasi dengan pihak Puskesmas yang bertujuan
untuk mengetahui jadwal kunjungan ke sekolah dalam rangka pembagian tablet tambah
darah. Tahap kedua kunjungan ke sekolah meliputi:
penyuluhan, mengukur TB dan BB,
mengukur kadar Hb, membagikan tablet tambah darah, membagikan booklet Status Gizi dan
Anemia Remaja Putri. Tahap ketiga monitoring dan evaluasi, meliputi: konsumsi tablet
tambah darah, tingkat pengetahuan, status anemia dan status gizi.
Hasil kegiatan menunjukkan status gizi siswi menunjukkan 6,8% status gizi kurus,
89,9% status gizi normal, gemuk dan obesitas masing-masing 2,7%, 0,7%. Status anemia
sebelum dan sesudah mengkonsumsi tablet tabah darah sebanyak 4 tablet selama 1 bulan.
Pada awal bulan atau sebelum mengkonsumsi tablet tambah darah yang menderita anemia
sebesar 9,3% dan setelah satu bulan turun menjadi 8,5%. Kepatuhan pada saat awal diberikan
tablet tambah darah yaitu pada minggu pertama sebesar 100% kemudian menurun sampai
minggu ke empat menjadi 83,7%. Tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan
penyuluhan dengan materi anemia tingkat pengetahuan kategori baik dari 14,5% menjadi
53,8%, cukup 83% menjadi 45% dan kurang 2,5% menjadi 1,2%.
Kegiatan ini perlu dilanjutkan untuk digunakan sebagai cara meningkatkan konsumsi
Tablet tambah darah dalam rangka pencegahan dan penanggulangan Anemia Gizi Besi dan
pencapaian program perbaikan gizi masalah anemia serta upaya pencegahan stunting di
masyarakat.
Lampiran
File Abstraksi : [ Unduh ]