Karya Tulis Ilmiah
Informasi Detail koleksi
PEMBERIAN KOMPRES DINGIN UNTUK MENGURANGI TINGKAT NYERI PADA PASIEN OTITIS MEDIA AKUT (OMA) DI PUKESMAS DINOYO KOTA MALANG
Prodi | : PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MALANG |
Pengarang | : YESSI LUCKY |
Dosen Pembimbing | : Maria Diah CT, S.Kep, Ns. M.Kep,Joko Wiyono S.Kep, M.Kep, Sp.Kom. |
Klasifikasi/Subjek | : , Otitis Media Akut, Tingkat Nyeri, Kompres Dingin |
Penerbitan | : , Malang: 2017. |
Bahasa | : Indonesia |
PENYIMPANAN | |
Lokasi | : --- |
Jumlah | : 0 |
Abstraksi
ABSTRAK Pemberian Kompres Dingin Untuk Mengurangi Tingkat Nyeri Pada Pasien Otitis Media Akut Di Puskesmas Dinoyo Kota Malang. Yessi Lucky (2017). Karya Tulis Ilmiah Deskriptif Studi Kasus, Program Studi DIII Keperawatan Malang, Jurusan Keperawatan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang, Pembimbing (Utama) Maria Diah CT, S.Kep, Ns. M.Kep, (Pendamping) Joko Wiyono S.Kep, M.Kep, Sp.Kom. Kata Kunci : Otitis Media Akut, Tingkat Nyeri, Kompres Dingin Otitis Media Akut merupakan inflamasi telinga bagian tengah dan salah satu penyakit dengan prevalensi paling tinggi pada masa kanak-kanak. Nyeri telinga (otalgia) adalah salah satu gejala klasik Otitis Media Akut yang paling sering dirasakan oleh anak. Intervensi keperawatan utama untuk mengurangi rasa nyeri salah satunya dengan menggunakan teknik nonfarmakologis yaitu kompres dingin. Kompres dingin dapat memberikan efek fisiologis yakni menurunkan respon inflamasi, menurunkan aliran darah dan mengurangi edema, mengurangi rasa nyeri lokal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pemberian kompres dingin untuk mengurangi tingkat nyeri pada pasien otitis media akut. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif menggunakan jenis studi kasus dengan 2 anak sebagai responden sesuai dengan kriteria subjek penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2017 bertempat di Puskesmas Dinoyo Kota Malang. Pengambilan data ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara kepada orangtua responden tentang tingkat nyeri dan melakukan observasi skala nyeri pada masing - masing responden selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skala nyeri responden pertama setelah diberikan terapi kompres dingin selama 14 hari mengalami penurunan skala nyeri pada hari-1 skala nyeri 7 dan hari ke-9 skala nyeri turun menjadi 2, sedangkan skala nyeri responden kedua setelah diberikan terapi kompres dingin selama 14 hari juga mengalami penurunan skala nyeri pada hari-1 skala nyeri 6 dan hari-7 skala nyeri turun menjadi 2. Rata - rata skala nyeri kedua responden mengalami penurunan 1 tingkat untuk setiap pertemuannya setelah diberikan terapi kompres dingin. Rekomendasi untuk peneliti selanjutnya adalah diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dengan memperhatikan metode pendekatan kepada subjek penelitan dan melakukan pengkajian nyeri secara tepat meliputi PQRST untuk mengetahui respon nyeri dari subjek penelitian