Karya Tulis Ilmiah
Informasi Detail koleksi
PENGARUH PEMBERIAN INFUS HANGAT TERHADAP STABILITAS SUHU TUBUH PADA PASIEN POST OPERASI GENERAL ANESTESI DI RECOVERY ROOM RSU KARSA HUSADA BATU
Prodi | : PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN MALANG |
Pengarang | : SHABIRINA AWWALIYAH |
Dosen Pembimbing | : Drs. Moh. Zainol Rachman, S.ST., M.Kes. Naya Ernawati, S.Kep., Ns., M.Kep. |
Klasifikasi/Subjek | : , Pemberian Infus Hangat, General Anestesi, Suhu Tubuh |
Penerbitan | : , Malang: 2019. |
Bahasa | : Indonesia |
PENYIMPANAN | |
Lokasi | : --- |
Jumlah | : 0 |
Abstraksi
ABSTRAK Pengaruh Pemberian Infus Hangat Pada Pasien Post Operasi General Anestesi Di Recovery Room RSU Karsa Husada Batu. Shabirina Awwaliyah (2019). Skripsi. Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan Malang, Jurusan Keperawatan, Politekik Kesehatan Kemenkes Malang, Pembimbing Utama Drs. Moh. Zainol Rachman, S.ST., M.Kes. Pembimbing Pendamping Naya Ernawati, S.Kep., Ns., M.Kep. Kata Kunci: Pemberian Infus Hangat, General Anestesi, Suhu Tubuh Hipotermia merupakan komplikasi umum yang serius dari pembedahan dan anestesi yang dapat mengakibatkan berbagai komplikasi. Tindakan untuk mengatasi masalah ini yaitu pemberian tindakan penghangatan salah satunya dengan infus hangat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian infus hangat terhadap stabilitas suhu tubuh pada pasien post operasi general anestesi. Metode penelitian yang digunakan adalah pre experiment one group without control dengan pendekatan pretest-posttest. Responden penelitian ini adalah pasien post operasi dengan general anestesi. Populasi dari penelitian ini adalah pasien post operasi dengan general anestesi. Sampling pada penelitian ini adalah purposive sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 17. Responden mendapatkan perlakuan pemberian infus hangat dengan suhu 38oC. Analisis dalam penelitian ini menggunakan uji komparasi paired t-test dengan hasil P value 0.000. P value menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian infus hangat dengan stabilitas suhu tubuh. Berdasarkan analisa statistika deskriptif, 76,4% responden mencapai normotermia pada menit ke-35. Pada menit ke-60, seluruh responden dalam keadaan normotermia. Saran untuk penelitian selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih banyak.