Karya Tulis Ilmiah
Informasi Detail koleksi
PERBEDAAN TINGKAT KONSUMSI DAN STATUS ANEMIA SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN INTERVENSI EDUKASI GIZI PADA ANAK REMAJA PUTRI
Prodi | : PROGRAM STUDI DIPLOMA IV GIZI |
Pengarang | : NORMA HAPSARI |
Dosen Pembimbing | : Sugeng Iwan Setyobudi dan I Dewa Nyoman Supariasa |
Klasifikasi/Subjek | : , edukasi gizi, remaja putri, tingkat konsumsi, dan anemia. |
Penerbitan | : , Malang: 2018. |
Bahasa | : Indonesia |
PENYIMPANAN | |
Lokasi | : --- |
Jumlah | : 0 |
Abstraksi
ABSTRAK NORMA HAPSARI. 2018. Perbedaan Tingkat Konsumsi dan Status Anemia Sebelum dan Sesudah Pemberian Intervensi Edukasi Gizi pada Anak Remaja Putri (Studi Evaluasi pada Pemberian Intervensi Berupa Edukasi Gizi berbasis Pangan Lokal untuk Menurunkan Anemia pada Remaja Puteri di Kabupaten Malang). Pembimbing : Sugeng Iwan Setyobudi dan I Dewa Nyoman Supariasa Di Indonesia angka prevalensi kejadian anemia remaja putri usia 13-18 tahun sebesar 22,7%. Pada Kabupaten Malang diperoleh data pendahuluan kerjasama SEAMEO-RECFON dan Poltekkes Malang bahwa prevalensi anemia pada remaja puteri (Hb < 12g/dL) sebesar 20,28%. Edukasi gizi dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan pemilihan menu makan terutama pada kelompok remaja putri, supaya terhindar dari anemia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan rata-rata tingkat konsumsi zat gizi sebelum dan sesudah edukasi gizi. Jenis Penelitian ini adalah penelitian evaluasi dengan desain pra eksperimen dengan rancangan one group pretest posttest. Pengumpulan dan analisis data dilakukan selama bulan September - November 2017. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 135 orang. Intervensi edukasi diberikan menggunakan modul gizi seimbang sebanyak 20 materi selama 3 bulan di empat sekolah menengah atas di Kabupaten Malang. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada pengetahuan responden sebelum dan sesudah edukasi gizi, ditunjukkan dengan rata-rata nilai pretest pengetahuan 56,86 dan rata-rata nilai posttest meningkat menjadi 66,67. Rata-rata tingkat konsumsi meningkat sesudah edukasi dibandingkan sebelum edukasi. Ada perbedaan yang signifikan pada konsumsi kalsium sebelum dan sesudah edukasi, namun ada perbedaan yang tidak signifikan pada konsumsi zat besi, asam folat dan vitamin A sebelum dan sesudah edukasi. Jumlah responden anemia menurun sesudah edukasi gizi. Sebelum edukasi jumlah responden anemia sebanyak 121 orang, sesudah edukasi menjadi 93 orang. Diperlukan edukasi gizi dengan lebih variatif dan menarik yang berkelanjutan pada anak remaja putri, sebagai bagian dari upaya pencegahan anemia gizi pada masa kehamilan sekaligus mencegah kasus berat badan lahir rendah. Kata kunci : edukasi gizi, remaja putri, tingkat konsumsi, dan anemia.
Lampiran
[ Sampul Depan ]
File Lembar Keaslian : [ Unduh ]
File Lembar Persetujuan : [ Unduh ]
File Lembar Pengesahan : [ Unduh ]
File Abstraksi : [ Unduh ]
File Kata Pengantar : [ Unduh ]
File Daftar Isi : [ Unduh ]
File Daftar Tabel : [ Unduh ]
File Daftar Gambar : [ Unduh ]
File Daftar Lampiran : [ Unduh ]
File BAB-1 : [ Unduh ]
File Daftar Pustaka : [ Unduh ]