Karya Tulis Ilmiah
Informasi Detail koleksi
FORMULASI FLAKES (FLAKES QAFA) BERBAHAN TEPUNG LABU KUNING (Cucurbita moschata) DAN TEPUNG JAMUR TIRAM PUTIH (Plaerotus ostreatus) SEBAGAI PENGEMBANGAN DIET B BAGI PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2
Prodi | : PROGRAM STUDI DIPLOMA IV GIZI |
Pengarang | : MARLIA AMBAR WATI |
Dosen Pembimbing | : Agus Heri Santoso dan I Komang Suwita |
Klasifikasi/Subjek | : , Tepung Labu Kuning, Tepung Jamur Tiram, Flakes |
Penerbitan | : , Malang: 2018. |
Bahasa | : Indonesia |
PENYIMPANAN | |
Lokasi | : --- |
Jumlah | : 0 |
Abstraksi
ABSTRAK MARLIA AMBAR WATI, 2018. Formulasi Flakes (Flake Qafa) Berbahan Tepung Labu Kuning (Cucurbita Moschata) dan Tepung Jamur Tiram Putih (Plaerotus Ostreatus) sebagai Pengembangan Diet B bagi Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Pembimbing Agus Heri Santoso dan I Komang Suwita. Penyakit Diabetes Mellitus tipe 2 atau kencing manis telah menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Dalam penatalaksana diet Diabetes Mellitus Tipe 2, perencanaan makanan merupakan pilar yang sangat penting yang diaplikasikan dalam terapi diet. Salah satunya yaitu diet B dengan komposisi 68% karbohidrat, 12% protein dan lemak 20%. Diperlukan alternatif pembuatan Flakes dengan pemanfaatan tepung labu kuning dan tepung jamur tiram putih yang mengacu pada standar Diet B sehingga dapat meningkatkan kandungan gizi sereal terutama antioksidan, protein dan seratnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh formulasi Flakes berbahan tepung labu kuning (Cucurbita moschata) dan tepung jamur tiram putih (Plaerotus ostreatus) sebagai pengembangan diet B bagi penderita diabetes mellitus tipe 2 terhadap nilai energi, mutu kimia, organoleptik dan taraf perlakuan terbaik. Desain penelitian Rancangan Acak Lengkap 3 taraf perlakuan yaitu proporsi tepung labu kuning dan tepung jamur tiram P1 (33 : 67), P2 (67 : 33) dan P3 (50 : 50), pengulangan dilakukan sebanyak 3 kali. Hasil uji statistik menggunakan Oneway Anova dengan uji lanjutan menggunakan DMRT menunjukkan bahwa proporsi tepung labu kuning dan tepung jamur tiram memberikan perbedaan yang tidak signifikan terhadap kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, dan nilai energi namun terjadi perbedaan yang signifikan pada kadar serat susu sereal instan. Penilaian mutu organoleptik menggunakan uji statistik Kruskal Wallis dengan uji lanjutan Mann-Whitney memberikan perbedaan yang tidak signifikan terhadap warna dan rasa, namun terjadi perbedaan yang signifikan terhadap aroma dan tekstur. Taraf perlakuan terbaik didasarkan pada 11 variabel mutu yang telah diamati diperoleh proporsi tepung labu kuning dan tepung jamur tiram 67 : 33 (P2) sebagai Flakes perlakuan terbaik Kata Kunci : Tepung Labu Kuning, Tepung Jamur Tiram, Flakes