Karya Tulis Ilmiah
Informasi Detail koleksi
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BTA POSITIF PADA PASIEN TB PARU YANG MENDAPATKAN PENGOBATAN OAT KOMBINASI DOSIS TETAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGKANDANG KOTA MALANG
Prodi | : PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN MALANG |
Pengarang | : AVRIZAL FALEFI |
Dosen Pembimbing | : Imam Subekti, S.Kp, M.Kep, Sp.Kom, Setyo Harsoyo, SKM, M.Kes. |
Klasifikasi/Subjek | : , |
Penerbitan | : , Malang: 2015. |
Bahasa | : Indonesia |
PENYIMPANAN | |
Lokasi | : PUSAT-31-A- |
Jumlah | : 0 |
Abstraksi
ABSTRAK Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi BTA Positif Pada Pasien TB Paru Yang Telah Mendapatkan Pengobatan OAT Kombinasi Dosis Tetap Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungkandang Kota Malang. Karya Tulis Ilmiah, Program Studi DIII Keperawatan Malang, Avrizal Falefi (2015). Pembimbing (Utama) Imam Subekti, S.Kp, M.Kep, Sp.Kom, Pembimbing (Pendamping) Setyo Harsoyo, SKM, M.Kes. Kata Kunci: Faktor-faktor, BTA positif, Pasien TB Paru, Pengobatan OAT Kombinasi Dosis Tetap. Tuberkulosis merupakan penyakit menular langsung ditularkan melalui udara (droplet nuclei) saat seorang pasien TB BTA positif batuk dan percikan ludah yang mengandung bakteri tersebut terhirup orang lain saat bernapas, dengan masa inkubasi 6 bulan. Beberapa faktor yang mengakibatkan tidak konversinya BTA positif menjadi negatif adalah tidak taat minum obat, gizi yang tidak adekuat, dan sosial ekonomi yang kurang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor (Pengetahuan, Ketaatan berobat, aksesbilitas, sosial ekonomi, dan pola nutrisi) yang mempengaruhi BTA positif pada pasien TB Paru yang telah mendapatkan pengobatan OAT kombinasi dosis tetap di wilayah kerja Puskesmas Kedungkandang kota Malang. Metode yang digunakan adalah deskriptif survey. Responden penelitian sebanyak 10 orang dengan teknik pengambilan data menggunakan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan responden memiliki pengetahuan yang baik tentang penyakit TBC (80%), seluruh responden tidak taat berobat, aksesbilitas mudah ditempuh 50% responden, aksesbilitas bisa ditempuh 50% responden, sosial ekonomi seluruh responden kurang, pola nutrisi seluruh responden kurang. Diharapkan melalui penelitian ini tenaga kesehatan meningkatkan pengawasan minum obat kepada pasien TB Paru serta memberikan penyuluhan kebutuhan gizi saat pengobatan OAT Kombinasi Dosis Tetap.