Karya Tulis Ilmiah
Informasi Detail koleksi
PELAKSANAAN TERAPI METODE ABA (Applied Behaviour Analysis) PADA IMITASI GERAK MOTORIK KASAR ANAK AUTISME USIA PRA SEKOLAH
Prodi | : POLTEKKES KEMENKES MALANG PRODI DIII KEPERAWATAN |
Pengarang | : AIRUL AMIN |
Dosen Pembimbing | : Pembimbing (Utama) Rossyana Septyasih, S.Kp, M.Pd, (Pendamping) Widya Warastuti, S.Kep, M.Kes |
Klasifikasi/Subjek | : , Terapi Metode ABA, Imitasi Gerak Motorik Kasar,AUTISME |
Penerbitan | : , Malang: 2013. |
Bahasa | : Indonesia |
PENYIMPANAN | |
Lokasi | : PUSAT-33-A- |
Jumlah | : 0 |
Abstraksi
ABSTRAK Pelaksanaan Terapi Metode ABA (Applied Behaviour Analysis) pada Imitasi Gerak Motorik Kasar Anak Autisme Usia Pra Sekolah (Studi Kasus Deskriptif Observasional). Airul Amin (2013) Karya Tulis Ilmiah, Program Studi Diploma III Keperawatan Malang, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang. Pembimbing (Utama) Rossyana Septyasih, S.Kp, M.Pd, (Pendamping) Widya Warastuti, S.Kep, M.Kes Terapi metode ABA adalah metode ilmiah yang sangat terstruktur, terarah, dan terukur untuk menerapkan ilmu perilaku, yang secara prinsip yaitu memecah keterampilan menjadi beberapa bagian kecil kepada anak dengan kebutuhan khusus, seperti anak autisme. Program pada terapi metode ABA untuk anak autisme salah satunya adalah imitasi gerak motorik kasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan pelaksanaan terapi metode ABA pada imitasi gerak motorik kasar anak autisme usia pra sekolah di Pusat Terapi A Plus Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus deskriptif observasional. Subyek penelitian sebanyak tiga orang. Metode penelitian menggunakan teknik wawancara dan observasi. Pengambilan data dilakukan selama dua hari kepada setiap subyek. Subyek dalam penelitian ini yaitu Terapis T, Terapis A, dan Terapis C. Setelah dilakukan penelitian didapatkan bahwa Terapis T telah menerapkan pelaksanaan terapi dengan baik sebesar 90%, dan Terapis C juga melaksanakan dengan baik sebesar 80%, sedangkan Terapis A menerapkan pelaksanaan terapi dengan cukup sebesar 75%. Selain itu terdapat kesenjangan dengan teori yaitu Terapis C tidak mengarahkan kepatuhan dan kontak mata anak kepada gerakan ketika anak N dibantu dalam menirukan gerakan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan terapi metode ABA pada imitasi gerak motorik kasar anak autime di Pusat Terapi A Plus Malang telah dilaksanakan dengan baik, yaitu sebesar 80% sampai 90% dan terdapat juga cukup, yaitu sebesar 75%, serta terdapat kesenjangan dengan teori yaitu dalam hal memusatkan kepatuhan dan kontak mata pada salah satu terapis. Rekomendasi dari studi kasus ini untuk peneliti selanjutnya adalah mengobservasi perkembangan motorik kasar anak autisme saat pelaksanaan terapi metode ABA pada imitasi gerak motorik kasar anak autisme, dengan penambahan dan modifikasi untuk lembar observasi. Kata Kunci : Terapi Metode ABA, Imitasi Gerak Motorik Kasar, Anak Autisme