Karya Tulis Ilmiah
Informasi Detail koleksi
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN BAYI LAHIR RENDAH DI WILAYAH PUSKESMAS WONOREJO KABUPATEN PASURUAN
Prodi | : POLTEKKES KEMENKES MALANG PRODI DIV KEBIDANAN |
Pengarang | : ALFIYAH |
Dosen Pembimbing | : Pembimbing I : Pratiwi, B.Sc. S.Pd., M.Biomed, Pembimbing II : Ardi Panggayuh, S.Kp., M.Kes |
Klasifikasi/Subjek | : , Berat Badan Lahir Rendah |
Penerbitan | : , Malang: 2013. |
Bahasa | : Indonesia |
PENYIMPANAN | |
Lokasi | : PUSAT-33-A- |
Jumlah | : 0 |
Abstraksi
ABSTRAK Alfiyah, 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) Di Wilayah Puskesmas Wonorejo KabupatenPasuruan. Poltekes Kemenkes Prodi DIV Kebidanan Klinik Malang. Pembimbing I : Pratiwi, B.Sc. S.Pd., M.Biomed, Pembimbing II : Ardi Panggayuh, S.Kp., M.Kes. Kata Kunci : Berat Badan Lahir Rendah BayiBeratBadanLahirRendah (BBLR) merupakansalahsatufaktor yang mengakibatkankematianpadamasa perinatal.Faktor internal yang mempengaruhinyakejadian BBLR yaituUmur, Paritas, JarakKehamilan, Kadar Haemoglobin, Status Gizi, PemeriksaanKehamilan, PenyakitKehamilan, danfaktoreksternalyaitu status ekonomi, pendidikan, pekerjaan (Manuaba, 2007 : 421). Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan tahun 2011 didapat 126 bayi BBLR, Puskesmas Wonorejo Kabupaten Pasuruan tahun 2011 terdapat 257 ibu hamil dan melahirkan bayi BBLR 89 orang. Tujuan penelitian ini adalah mengatahuifaktor-faktor yang mempengaruhi kejadian berat bayi lahir rendah (BBLR). Desain Penelitian adalah deskriptif survey. Populasi penelitian ini adalah Seluruhibupostpartum yang mempunyai bayi BBLR di Wilayah PuskesmasWonorejoKabupatenPasuruan pada bulan Desember tahun 2012 yang berjumlah 21 orang. Teknik sampling yag digunakan adalah total sampling. Pengumpulan data dengan cara dengan melihat buku register kohort KIA.Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013.Hasil penelitian ditemukan dari faktor internal diperoleh sebagianbesarusia responden 21-34tahun (57,1%), berparitas multigravida (66,7%), jarak kehamilan > 2 tahun (67,6%), tidak mengalami anemia (57,1%), status gizi responden kurus(42,9%), tidak teratur melakukan pemeriksaan kehamilan (57,1%). Dan faktor eksternal ditemukan status sosial ekonomi rendah (76,2%), berpendidikan sekolah dasar (66,7%), dan sebagai ibu rumah tangga (81%).