Karya Tulis Ilmiah
Informasi Detail koleksi
TINGKAT KONSUMSI PROTEIN, ZINK, VITAMIN C DAN KALSIUM TERHADAP KESEMBUHAN LUKA PADA PASIEN PASCA BEDAH ORTHOPAEDI DI RUANG RAWAT INAP RSUD KANJURUHAN KEPANJEN
Prodi | : POLTEKES MALANG PRODI DIII GIZI |
Pengarang | : EDINDA AYU MIRANTI |
Dosen Pembimbing | : bimbingan drg. Rinawati Basuki dan Diniyah Kholidah |
Klasifikasi/Subjek | : , protein, vitamin c, zink, kalsium |
Penerbitan | : , Malang: 2013. |
Bahasa | : Indonesia |
PENYIMPANAN | |
Lokasi | : PUSAT-33-A- |
Jumlah | : 0 |
Abstraksi
ABSTRAK Edinda Ayu Miranti, 2013, Tingkat Konsumsi Protein, Zink, Vitamin C dan Kalsium Terhadap Kesembuhan Luka Pasien Pasca Bedah Orthopaedi di Ruang Rawat Inap RSUD Kanjuruhan Kepanjen, dibawah bimbingan drg. Rinawati Basuki dan Diniyah Kholidah. Penyembuhan luka secara normal memerlukan nutrisi yang tepat. Proses fisiologi penyembuhan luka bergantung pada tersedianya protein, vitamin C dan mineral renik zink. Zink berperan dalam pembentukan kulit, metabolisme jaringan ikat dan peyembuhan luka. Vitamin C diperlukan untuk pembentukan kolagen bagi penyembuhan luka yang optimal. Asupan kalsium berpengaruh terhadap kepadatan tulang secara langsung. Berdasarkan survey pendahuluan yang telah dilakukan di RSUD Kanjuruhan Kepanjen didapatkan bahwa pada tahun 2012 pasien pasca bedah orthopaedi sebanyak 374 orang. Sedangkan penerapan diet yang diberikan kepada pasien pasca bedah orthopaedi di RSUD Kanjuruhan Kepanjen berupa diet TETP, untuk penerapan diet tinggi zink, vitamin C dan kalsium belum diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat konsumsi protein, zink, vitamin C dan kalsium terhadap kesembuhan luka pada pasien pasca bedah orthopaedi di ruang rawat inap RSUD Kanjuruhan Kepanjen. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan desain studi kasus (case study). Sampel penelitian adalah semua pasien pasca operasi bedah orthopaedi dengan jumlah 4 pasien yang diambil dengan metode purposive sampling. Data yang diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk deskriptif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pada hari ke 3 (awal), semua pasien menunjukkan tanda-tanda kesembuhan luka diantaranya luka telah tertutup, masih ada tanda inflamasi yang wajar yang berupa panas, nyeri dan bengkak serta terdapat eksudat sedikit yang tidak memerlukan pergantian balutan setiap hari. Dan pada hari ke 7 (akhir), sebagian pasien yang lainnya masih menunjukkan adanya inflamasi berupa panas, nyeri dan bengkak dan sudah tidak ada eksudat. Hal tersebut membuktikan bahwa kesembuhan luka pasien pasca bedah orthopaedi semakin membaik. Tingkat konsumsi semua pasien sama, yaitu tingkat konsumsi protein dalam kategori tidak baik dikarenakan kebutuhan protein meningkat dengan adanya luka dan untuk menggantikan protein yang hilang melalui eksudat luka. Tingkat konsumsi zink dan vitamin C dalam kategori kurang dikarenakan kebutuhan kesembuhan luka pada pasien pasca bedah meningkat dan juga dimungkinkan bahwa konsumsi zink dan vitamin C dalam bentuk makanan saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan akan kesembuhan luka pasca bedah. Tingkat konsumsi kalsium yang masuk dalam kategori cukup, hal tersebut sangat baik untuk membantu kesembuhan tulang pasien orthopaedi. Peneliti menyarankan bagi pasien untuk lebih memvariasikan menu pada saat di rumah, agar dapat memenuhi kebutuhan protein, zink dan vitamin C untuk kesembuhan luka serta kalsium untuk membantu kesembuhan tulang pasien pasca bedah orthopaedi. Kata kunsi : kalsium, kesembuhan luka, protein, tingkat konsumsi, vitamin C, zink