Karya Tulis Ilmiah
Informasi Detail koleksi
PELAKSANAAN SETTING INSTRUMEN BASIC SET DAN ALAT KHUSUS OPERASI HYSTERECTOMY DI RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG
Prodi | : POLTEKKES KEMENKES MALANG PRODI DIV KEPERAWATAN |
Pengarang | : YANITA RIZKA ANGGRAENI |
Dosen Pembimbing | : Pembimbing I: Budi Susatia, S.Kp, M.Kes. Pembimbing II: Joko Wiyono, S.Kp, M.Kep Sp.Kom. |
Klasifikasi/Subjek | : , Pelaksanaan Setting Instrumen Basic Set dan Alat Khusus, Hysterectomy |
Penerbitan | : , Malang: 2013. |
Bahasa | : Indonesia |
PENYIMPANAN | |
Lokasi | : PUSAT-33-A- |
Jumlah | : 0 |
Abstraksi
ABSTRAK Anggraeni,Rizka.Yanita.2013. Pelaksanaan Setting Instrumen Basic Set dan Alat Khusus Operasi Hysterectomy Di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Skripsi, Program Studi D IV Keperawatan Medikal Bedah Minat Perioperatif, Jurusan Keperawatan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang. Pembimbing I: Budi Susatia, S.Kp, M.Kes. Pembimbing II: Joko Wiyono, S.Kp, M.Kep Sp.Kom. Kata kunci: Pelaksanaan Setting Instrumen Basic Set dan Alat Khusus, Hysterectomy Instrumen adalah penyambung ketrampilan tangan ahli bedah. Perawat instrument selain merupakan pembimbing bidang steril namun juga penyedia alat bedah. Banyaknya kejadian hysterectomy di kamar operasi menuntut adanya kesesuaian pelaksanaan jumlah alat yang disetting dengan ketersediaan alatnya. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipelaksanaan setting instrument basic set dan alat khusus operasi hysterectomy. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif observatif yaitu penelitian yang dilakukan dengan melakukan pengamatan. Teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling dan pengumpulan data menggunakan ceklist atau lembar observasi sesuai standar Turkanto 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelaksanaan setting instrumen basic set dan alat khusus operasi hysterectomy menunjukkan kategori baik menurut standar Turkanto 2010. Rata-rata persentase pelaksanaan setting instrumen oleh perawat instrumen pada observasi I 87,43 % dan pada observasi II 87,38 % sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan setting instrumen basic set dan alat khusus adalah baik menurut standart Turkanto 2010. Secara individual perawat instrumen sudah mampu melakukan setting instrumen basic set dan alat khusus operasi hysterectomy menurut standar operasional prosedur dengan baik. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah peneliti selanjutnya lebih menyempurnakan penelitian dengan menggunakan responden yang lebih banyak dan kasus yang berbeda. Dan dalam waktu yang maksimal dengan observasi yang dilakukan tidak hanya 2 kali.