Karya Tulis Ilmiah
Informasi Detail koleksi
TINGKAT PENGETAHUAN GIZI, TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN STATUS GIZI IBU DENGAN KEJADIAN BBLR DI PUSKESMAS KENDALSARI, KOTA MALANG
Prodi | : POLTEKKES KEMENKES MALANG PRODI DIII GIZI |
Pengarang | : FURI SETYOWATI |
Dosen Pembimbing | : Pembimbing : Bernadus Rudy Sunindya dan I Dewa Nyoman Supariasa |
Klasifikasi/Subjek | : , Pengetahuan gizi, konsumsi energi, status gizi |
Penerbitan | : , Malang: 2013. |
Bahasa | : Indonesia |
PENYIMPANAN | |
Lokasi | : PUSAT-33-A- |
Jumlah | : 0 |
Abstraksi
ABSTRAK Setyowati, Furi (2013), Faktor Resiko Tingkat Pengetahuan Gizi, Tingkat Konsumsi Energi Dan Status Gizi Ibu Dengan Kejadian BBLR Di Wilayah Kerja Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Pembimbing : Bernadus Rudy Sunindya dan I Dewa Nyoman Supariasa Status gizi kurang pada ibu hamil dapat disebabkan oleh masalah gizi yang dialaminya. Masalah gizi yang sering dihadapi ibu hamil yaitu Kurang Energi Kronik (KEK) dan anemia gizi. KEK pada ibu hamil akan menghambat pertumbuhan janin sehingga menimbulkan resiko Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor resiko tingkat pengetahuan gizi, tingkat konsumsi energi dan status gizi ibu dengan kejadian BBLR di wilayah kerja Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Jenis penelitian yang digunakan adalah retrospektif kohort. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 40 orang. Pengumpulan data tentang tingkat pengetahuan gizi, menggunakan wawancara berpedoman pada kuisioner. Tingkat konsumsi energi menggunakan wawancara dengan alat bantu food recall 24 jam. Status gizi ibu di tentukan berdasarkan pengukuran LILA. Analisis data menggunakan uji statistic Risk Ratio. Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu dengan kejadian BBLR memiliki tingkat pengetahuan gizi berkategori sedang (22,5%), tingkat konsumsi energi defisit berat (45%) dan status gizi ibu berdasarkan LILA diperoleh status gizi KEK (37,5%). Sedangkan untuk ibu dengan kejadian BBLN memiliki tingkat pengetahuan gizi berkategori baik (22,5%), tingkat konsumsi energi normal (27,5%) dan status gizi ibu berdasarkan LILA diperoleh status gizi non KEK (37,5%). Berdasarkan uji risk ratio menunjukan ibu dengan tingkat pengetahuan gizi kurang, tingkat konsumsi energi defisit dan status gizi KEK memiliki resiko melahirkan bayi BBLR sama dibandingkan ibu dengan tingkat pengetahuan gizi baik, tingkat konsumsi energi normal dan status gizi non KEK. Saran untuk ibu hamil diharapkan untuk rutin datang ke pelayanan kesehatan agar ibu dapat menjalani kehamilan yang sehat sehingga akan melahirkkan bayi dengan BBLN. Kata Kunci : Pengetahuan gizi, konsumsi energi, status gizi