Karya Tulis Ilmiah
Informasi Detail koleksi
POLA MAKAN IBU MENYUSUI, KANDUNGAN PROTEIN ASI, DAN STATUS GIZI BADUTA DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BRANTAS KOTA MALANG
Prodi | : POLTEKKES KEMENKES MALANG PRODI DIII GIZI |
Pengarang | : TIARA PUSPITA SYNDITIAN |
Dosen Pembimbing | : Pembimbing I: Ibnu Fajar, SKM., M.Kes, Pembimbing II: Sutomo Rum Teguh K., SKM., M.Kes. |
Klasifikasi/Subjek | : , Gizi,ASI,Menyusui |
Penerbitan | : , Malang: 2013. |
Bahasa | : Indonesia |
PENYIMPANAN | |
Lokasi | : PUSAT-33-A- |
Jumlah | : 0 |
Abstraksi
ABSTRAK Tiara Puspita Synditian (2013), Pola Makan Ibu Menyusui, Kandungan Protein ASI, dan Status Gizi Baduta di Daerah Aliran Sungai Brantas Kota Malang, Karya Tulis Ilmiah, Program Studi DIII Gizi Malang, Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang, Pembimbing I: Ibnu Fajar, SKM., M.Kes, Pembimbing II: Sutomo Rum Teguh K., SKM., M.Kes. ASI dalam jumlah dan kualitas yang baik dan mencukupi untuk baduta dipengaruhi oleh asupan makanan ibu menyusui sehari – hari. Apabila asupan ibu terus – menerus tidak mengandung cukup zat gizi dapat berakibat kelenjar pembuat air susu tidak dapat bekerja sempurna dan berpengaruh juga terhadap produksi ASI. WHO memperkirakan 54% penyebab kematian baduta didasari oleh keadaan anak yang jelek perilaku keluarga dalam pemenuhan gizi baduta. Di provinsi Jawa Timur prevalensi gizi kurang sebesar 12,3%. Penyebab dari baduta gizi buruk yang ada tidak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi yang kurang, namun faktor pengetahuan ibu tentang gizi dan ketelatenan ibu dalam memberikan asupan gizi bagi badutanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan ibu menyusui, kandungan protein ASI dengan status gizi baduta. Jenis penelitian adalah metode Observasional Analitik yaitu menganalisis perbedaan antar variabel dengan menggunakan desain Case Control dengan variabel bebas yaitu pola makan ibu menyusui dan kandungan protein ASI, sedangkan variabel terikat yaitu status gizi baduta. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan pendekatan komposisi kelompok pangan yaitu Pola Pangan Harapan (PPH) didapatkan % skor PPH (perbandingan skor PPH aktual dengan skor PPH standar) yaitu 125,9% yang termasuk dalam kategori pola makan sangat tinggi dengan komposisi jumlah maupun jenis bahan makanan yang kurang diversifikasi. Sebesar 55% responden (ibu menyusui) memiliki kandungan protein ASI dengan kategori tinggi. Sebagian besar responden (baduta) memiliki status gizi baik sebesar 93%. Ada hubungan yang bermakna antara pola makan ibu menyusui dengan status gizi baduta, serta tidak ada hubungan yang bermakna antara kandungan protein ASI dengan status gizi baduta. Disarankan kepada ibu menyusui agar konsumsi kacang-kacangan dapat dijadikan pilihan alternatif para ibu menyusui dikarenakan terjangkau dari segi harga dan ketersediaan. Namun, kacang-kacangan mengandung asam fitat tinggi yang dapat mengikat beberapa mineral (kalsium (Ca), magnesium (Mg), besi (Fe), dan seng (Zn)) serta protein menjadi senyawa yang sukar larut sehingga tidak dapat diserap tubuh atau nilai cernanya rendah. Oleh karena itu, sebaiknya ibu menyusui untuk menyeimbangkan dengan konsumsi susu dan bahan makanan pra - kecambah dan menjadikan posyandu sebagai strategi pelayanan kesehatan dasar masyarakat dengan fokus pada ibu dan anak melalui tenaga kesehatan setempat. Kata Kunci : Pola Makan Ibu Menyusui, Kandungan Protein ASI, dan Status Gizi Baduta.