Karya Tulis Ilmiah
Informasi Detail koleksi
TINGKAT KONSUMSI ENERGI PROTEIN DAN PERUBAHAN STATUS GIZI BERDASARKAN NUTRITIONAL RISK INDEX (NRI) TERHADAP LAMA RAWAT INAP PASIEN BEDAH DIGESTIF DI RSUD “KANJURUHAN” KEPANJEN
Prodi | : POLTEKKES KEMENKES MALANG PRODI DIV GIZI |
Pengarang | : DEVI EKA RATNASARI |
Dosen Pembimbing | : Pembimbing utama: Hasan Aroni. Pembimbing pendamping: Dwie Sulistyorini |
Klasifikasi/Subjek | : , gizi, Rawat inap,bedah digestif |
Penerbitan | : , Malang: 2013. |
Bahasa | : Indonesia |
PENYIMPANAN | |
Lokasi | : PUSAT-33-A- |
Jumlah | : 0 |
Abstraksi
ABSTRAKSI Devi Eka Ratnasari. (2013). Tingkat Konsumsi Energi Protein dan Perubahan Status Gizi berdasarkan Nutritional Risk Index (NRI) terhadap Lama Rawat Inap Pasien Bedah Digestif di RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen. Skripsi, Program Studi D IV Gizi Malang, Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang. Pembimbing utama: Hasan Aroni. Pembimbing pendamping: Dwie Sulistyorini. Kejadian kurang gizi merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi rumah sakit dalam upaya penyembuhan pasien. Kejadian penurunan status gizi berisiko besar pada pasien bedah digestif. Dukungan nutrisi adalah bagian dari terapi yang berperan penting dalam kesembuhan pasien. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara tingkat konsumsi energi protein dan perubahan status gizi berdasarkan Nutritional Risk Index (NRI) terhadap lama rawat inap pasien bedah digestif. Penelitian dilakukan di RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan desain penelitian yang cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 30 orang pasien bedah digestif dengan rentang usia 18 – 65 tahun yang dirawat di ruang rawat inap bedah RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56,7% responden berjenis kelamin perempuan dengan golongan usia paling banyak adalah ≥ 60 tahun (33%). Diagnosa medis yang paling banyak diderita pasien adalah ileus obstruktif. Rata-rata status gizi awal dan status gizi akhir pasien termasuk malnutrisi sedang yaitu 91,02 ± 8,89 dan 90,32 ± 7,29. Rata –rata tingkat konsumsi energi pasien adalah sebesar 66,35 ± 10,08% sedangkan tingkat konsumsi protein adalah sebesar 65,48 ± 11,68%. Rata-rata lama rawat inap pasien adalah sebesar 7,2 ± 3,28 hari. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p=0,405) antara status gizi awal dan status gizi akhir pasien berdasarkan Nutritional Risk index (NRI). Terdapat hubungan yang signifikan (p=0,009) antara perubahan status gizi dengan lama rawat inap. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat konsumsi energi (p=0,017) dan protein (p=0,007) terhadap perubahan status gizi namun tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat konsumsi energi (p=0,475) dan protein (p=0,335) terhadap lama rawat inap. Berdasarkan hal tersebut disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara perubahan status gizi dengan lama rawat inap serta tingkat konsumsi energi dan protein terhadap perubahan status gizi. Dari hasil penelitian dapat disarankan untuk melakukan pengkajian status gizi awal dalam upaya deteksi dini malnutrisi serta penggunaan Nutritional Risk Index (NRI) sebagai penilaian status gizi pada pasien bedah serta penelitian lanjut untuk mengetahui perbedaan lama rawat inap dengan perubahan status gizi. Kata Kunci: Bedah Digestif, Perubahan Status Gizi, NRI, Tingkat Konsumsi Energi Protein, Lama Rawat Inap