Karya Tulis Ilmiah
Informasi Detail koleksi
HUBUNGAN ANTARA POLA PEMBERIAN MP ASI (JENIS DAN FREKUENSI) DENGAN TINGKAT KONSUMSI (ENERGI DAN PROTEIN) DAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN DI DESA JERU KECAMATAN TUMPANG KABUPATEN MALANG
Prodi | : POLTEKKES KEMENKES MALANG DIII GIZI |
Pengarang | : RIRIS ARIFATURINI AWAL |
Dosen Pembimbing | : Bernadus Rudy Sunindya, MPH., Pembimbing II: I Nengah Tanu Komalyna, DCN.,M.Kes. |
Klasifikasi/Subjek | : , |
Penerbitan | : , Malang: 2014. |
Bahasa | : Indonesia |
PENYIMPANAN | |
Lokasi | : PUSAT-33-A- |
Jumlah | : 0 |
Abstraksi
ABSTRAK Riris Arifaturini Awal, 2014 : Hubungan antara Pola Pemberian MP ASI dengan Tingkat Konsumsi (Energi dan Protein) dan Status Gizi Anak Usia 6 – 24 bulan di Desa Jeru Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang. Karya Tulis Ilmiah, Program Studi DIII Gizi Malang, Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang. Pembimbing I: Bernadus Rudy Sunindya, MPH., Pembimbing II: I Nengah Tanu Komalyna, DCN.,M.Kes. Masalah gangguan tumbuh kembang pada bayi dan anak usia di bawah 2 tahun juga merupakan masalah yang perlu ditanggulangi dengan serius. Usia di bawah 2 tahun merupakan masa yang amat penting sekaligus masa kritis dalam proses tumbuh kembang anak baik fisik maupun kecerdasan, oleh karena itu setiap anak usia 6-24 bulan harus memperoleh asupan gizi sesuai dengan kebutuhannya. Hasil survei menunjukkan bahwa salah satu penyebab terjadinya gangguan tumbuh kembang anak usia 6-24 bulan di Indonesia adalah rendahnya asupan makanan dan tidak sesuainya pola asuh yang diberikan sehingga beberapa zat gizi tidak dapat mencukupi kebutuhan khususnya energi dan zat gizi makro lainnya (Depkes RI, 2004). MP ASI (makanan pendamping ASI) adalah makanan atau minuman selain ASI yang mengandung nutrisi yang diberikan kepada bayi setelah bayi siap atau bayi berumur 6 bulan. Pada usia 6 bulan, selain ASI bayi mulai bisa diberi makanan pendamping ASI, karena pada usia itu bayi sudah mempunyai refleks mengunyah dengan pencernaan yang lebih kuat. Dalam pemberian makanan bayi perlu diperhatikan ketepatan waktu pemberian, frekuensi, jenis, jumlah bahan makanan, dan cara pembuatannya. Adanya kebiasaan pemberian makanan bayi yang tidak tepat, antara lain : pemberian makanan yang terlalu dini atau terlambat, makanan yang diberikan tidak cukup dan frekuensi yang kurang (Maseko & Owaga, 2012). Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah mengetahui apakah konsumsi zat gizi yang kurang menyebabkan tingginya prevalensi kejadian gizi kurang pada anak usia 6-24 bulan di Desa Jeru Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah mengukur prevalensi kejadian gizi kurang pada anak usia 6-24 bulan di Desa Jeru Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang, mengetahui pola pemberian MP ASI (jenis dan frekuensi), mengetahui tingkat konsumsi energi dan protein, serta menganalisis hubungan antara tingkat konsumsi energi dan protein dengan status gizi anak usia 6-24 bulan di Desa Jeru Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan penelitian jenis observasional deskriptif dan dengan desain penelitian cross sectional. Di mana peneliti hanya melakukan observasi satu kali saja dan pengukuran terhadap variabel-variabel dilakukan dengan menggunakan kuesioner pada saat penelitian yang sekaligus dilakukan pada waktu yang sama. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2014. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 121 responden yaitu anak usia 6-24 bulan. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis statistik Chi Square dan Korelasi Spearman. Kata Kunci : Pola Pemberian MP ASI,Tingkat Konsumsi Energi dan Protein, Status Gizi.