Karya Tulis Ilmiah
Informasi Detail koleksi
PERBEDAAN HASIL PENGUKURAN TEKANAN DARAH ANTARA POSISI DUDUK DENGAN POSISI BERBARING PADA PASIEN HIPERTENSI DI DOKTER KELUARGA RS. SAIFUL ANWAR MALANG
Prodi | : POLTEKKES KEMENKES MALANG PRODI DIII KEPERAWATAN |
Pengarang | : HENY LATHIFAH |
Dosen Pembimbing | : Pembimbing (Utama) Dr. Tri Johan Agus Y S.Kp, M.Kep (Pendamping) Roni Yuliwar S.Kep, Ns, M.Ked |
Klasifikasi/Subjek | : , Perbedaan Tekanan Darah, Posisi Duduk, Posisi Berbaring,keperawatan |
Penerbitan | : , Malang: 2014. |
Bahasa | : Indonesia |
PENYIMPANAN | |
Lokasi | : PUSAT-33-A- |
Jumlah | : 0 |
Abstraksi
ABSTRAK Lathifah, Heny (2014). Perbedaan Hasil Pengukuran Tekanan Darah Posisi Duduk dan Posisi Berbaring Pada Pasien Hipertensi di Dokter Keluarga RS. Saiful Anwar Malang. Karya Tulis Ilmiah Deskriptif Survey, Program Studi DIII Keperawatan Malang, Jurusan Keperawatan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang, Pembimbing (Utama) Dr. Tri Johan Agus Y S.Kp, M.Kep (Pendamping) Roni Yuliwar S.Kep, Ns, M.Ked Penatalaksanaan Hipertensi selalu dikaitkan dengan pengukuran tekanan darah yang digunakan sebagai acuan, banyaknya faktor pembias menyebabkan pengambilan diagnosa kurang tepat, salah satunya adalah faktor posisi saat pengukuran tekanan darah.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan hasil pengukuran tekanan darah pada posisi duduk dan berbaring pada pasien hipertensi. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik menggunakan jenis survey dengan 30 orang sebagai responden sesuai dengan kriteria inklusi. Penelitian ini dilaksanakan pada 9—21 Januari 2014 bertempat di Dokter Keluarga RS. Saiful Anwar. Pengambilan data ini dilakukan dengan cara observasi menggunakan alat pengukur tekanan darah sphygmomanometer air raksa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara pengukuran posisi duduk dengan posisi berbaring dengan nilai p > 0,05 yakni p = 0,55 untuk sistolik dan p=0,995 untuk diastolik, rata-rata sistolik berbaring 147 mmHg, sistolik duduk 152 mmHg, diastolik berbaring 93 mmHg, dan diastolik duduk 97 mmHg. Rekomendasi dalam penelitian ini adalah bagi perawat untuk diperbolehkan melakukan pengukuran tekanan darah pada pasien hipertensi baik pada posisi duduk maupun posisi berbaring. Rekomendasi untuk peneliti selanjutnya yakni penelitian tentang perbedaan tekanan darah antara posisi duduk dengan posisi berbaring dengan menggunakan alat yang berbeda, yakni alat ukur tekanan darah digital dan alat ukur tekanan darah raksa, baik pada penderita hipertensi maupun bukan penderita hipertensi. Kata Kunci : Perbedaan Tekanan Darah, Posisi Duduk, Posisi Berbaring