Karya Tulis Ilmiah
Informasi Detail koleksi
GAMBARAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA SEKOLAH DENGAN IBU YANG BEKERJA (DESKRIPTIF STUDI KASUS)
Prodi | : PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MALANG |
Pengarang | : MAULANA LUTHFI DWIE NOERSALIM |
Dosen Pembimbing | : Wahyuningsri, S.Pd ., M.Kes |
Klasifikasi/Subjek | : , Kecerdasan Emosional, Anak Usia Sekolah, Ibu Yang Bekerja |
Penerbitan | : , Malang: 2018. |
Bahasa | : Indonesia |
PENYIMPANAN | |
Lokasi | : --- |
Jumlah | : 0 |
Abstraksi
ABSTRAK Gambaran Kecerdasaan Emosional Anak Usia Sekolah Dengan Ibu Yang Bekerja di SDN Panggungrejo 01 Kepanjen-Malang. Maulana Luthfi Dwie Noersalim (2018). Karya Tulis Ilmiah Studi Kasus, Program Studi DIII Keperawatan Malang, Jurusan Keperawatan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang. Pembimbing (Utama) Wahyuningsri, S.Pd ., M.Kes. Kata Kunci: Kecerdasan Emosional, Anak Usia Sekolah, Ibu Yang Bekerja Kecerdasan emosional merupakan kemampuan emosi yang meliputi kemampuan untuk mengendalikan diri, memiliki daya tahan ketika menghadapi suatu masalah, mampu mengendalikan impuls, memotivasi diri, mampu mengatur suasana hati, kemampuan berempati dan membina hubungan dengan orang lain. Oleh sebab itu seorang anak yang dapat mengenali emosinya sendiri akan peka terhadap perasaan marah, sedih, senang, dan takut. Anak usia sekolah 6-12 tahun cenderung mulai menyadari bahwa pengungkapan emosi secara kasar tidaklah diterima di masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah bentuk upaya mengetahui kecerdasan emosional anak usia sekolah. Desain penelitian studi kasus dengan 3 subjek penelitian dilakukan pada tanggal 16 Maret 2018. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara terhadap responden dan ibu responden. Data disajikan dalam bentuk narasi dan tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek An.C, An.K, dan An.Y mampu mengungkapkan kebencian terhadap orang lain, kedua subjek tidak mudah tersinggung dan satu subjek udah tersinggung, kedua subjek tidak merasakan kesepian, ketiga subjek mampu merasakan depresi dan putus asa dengan mengungkapkan bahwa dirinya cemas, ketiga subjek mampu mengungkapkan perasaan gembira, senang dan bangga, ketiga subjek mampu mengungkapkan perasaan khawatir, gugp ketika menghadapi masalah. Pada ketiga subjek studi kasus mampu mengenali emosinya sendiri selama wawancara dilakukan. Diharapkan penelitian selanjutnya dilakukan observasi terhadap tingkat kecerdasan emosional anak usia sekolah.