Karya Tulis Ilmiah
Informasi Detail koleksi
GAMBARAN KETERLAMBATAN RUJUKAN PADA IBU DI RSUD KANJURUHAN KABUPATEN MALANG
Prodi | : PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN MALANG |
Pengarang | : SINTA DEWANTI |
Dosen Pembimbing | : Tarsikah, S.SiT.,M.Keb, Ari Kusmiwiyati, SST.,M.Keb |
Klasifikasi/Subjek | : , Keterlambatan Rujukan, Komplikasi |
Penerbitan | : , Malang: 2018. |
Bahasa | : Indonesia |
PENYIMPANAN | |
Lokasi | : --- |
Jumlah | : 0 |
Abstraksi
ABSTRAK Dewanti, Sinta. 2018. Gambaran Keterlambatan Rujukan pada Ibu di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang. Skripsi. Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Malang, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Malang. Pembimbing I: Tarsikah, S.SiT.,M.Keb. Pembimbing II: Ari Kusmiwiyati, SST.,M.Keb Persalinan dengan sectio caesarea di Indonesia menunjukkan peningkatan, hal ini terjadi akibat dari adanya komplikasi kehamilan sebesar 1,29 dan komplikasi persalinan sebesar 6,63, sedangkan komplikasi pada persalinan dapat terjadi akibat proses rujukan, yaitu ibu bersalin yang tidak dilakukan stabilisasi pada saat rujukan terjadi komplikasi 7,2 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu bersalin yang diberikan stabilisasi saat rujukan. Ibu yang mengalami komplikasi kehamilan dan persalinan diawali oleh kondisi ibu serta janin yang tidak optimal, dan sering kali ibu dirujuk sudah pada kondisi yang buruk. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui gambaran keterlambatan rujukan pada ibu di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang. Desain penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif. Populasi ibu dengan kasus rujukan maternal di kamar bersalin, ruang nifas, poli obgyn, kamar operasi, HCU dan IGD dengan jumlah 40 orang. Pengambilan sampel secara accidental sampling dengan jumlah sampel 24 orang dari kamar bersalin, ruang nifas dan poli obgyn yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner untuk mengetahui keterlambatan rujukan. Berdasarkan hasil olah data didapatkan bahwa sebagian dari responden mengalami keterlambatan rujukan (58,3%), dan sebagian yang lain tidak mengalami keterlambatan rujukan (41,7%), dengan keterlambatan tertinggi yaitu dalam mengambil keputusan (62,5%), terlambat kedua dalam mendapatkan transportasi (58%), terlambat ketiga dalam mengenali tanda bahaya dan risiko (54,2%), dan dalam mendapatkan pertolongan di fasilitas rujukan tidak mengalami keterlambatan (25%). Diharapkan ibu dapat meningkatkan pengetahuan dalam mengenali tanda bahaya dan risiko sehingga dapat meminimalkan terjadinya keterlambatan pengambilan keputusan maupun keterlambatan mendapatkan transportasi dan rujukan berjalan dengan baik. Kata Kunci: Keterlambatan Rujukan, Komplikasi