Karya Tulis Ilmiah
Informasi Detail koleksi
FORMULASI SUSU SEREAL KOMPLEMENTASI DAUN PEGAGAN (Centella asiatica (L) Urban) DAN TEPUNG LABU KUNING (Curcubita moschata) UNTUK DIABETES MELITUS TIPE 2
Prodi | : PROGRAM STUDI DIPLOMA IV GIZI |
Pengarang | : FRIDA TIARA RAMDHANI |
Dosen Pembimbing | : I Komang Suwita dan Theresia Puspita |
Klasifikasi/Subjek | : , diabetes melitus, susu sereal, daun pegagan, labu kuning, protein, lemak, karbohidrat |
Penerbitan | : , Malang: 2019. |
Bahasa | : Indonesia |
PENYIMPANAN | |
Lokasi | : --- |
Jumlah | : 0 |
Abstraksi
ABSTRAK FRIDA TIARA. 2019. Formulasi Susu Sereal Komplementasi Daun Pegagan (Centella asiatica (L) Urban) dan Tepung Labu Kuning (Curcubita moschata) untuk Diabetes Melitus Tipe 2. Pembimbing : I Komang Suwita dan Theresia Puspita. Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang kompleks dengan gejala yang timbul pada seseorang dan membutuhkan perawatan medis berkelanjutan dengan strategi multifaktor untuk mengurangi risiko di luar kontrol glikemik. Penatalaksanaan diabetes melitus tipe 2 salah satunya adalah terapi nutrisi medis melalui pengendalian glukosa darah dengan cara memperlambat pengosongan lambung dan aktivitas enzim pencernaan menggunakan matrik jaringan pada serat pangan, dan menghambat penyerapan dengan mengaktifkan Sodium Glukosa Co transport. Produk sereal banyak digemari masyarakat yang menginginkan kepraktisan dengan nilai gizi tinggi. Komoditi lokal yang dapat dimanfaatkan untuk diolah menjadi sereal yaitu daun pegagan dan labu kuning. Daun pegagan yang memiliki antihiperglikemik, dan juga labu kuning yang termasuk polisakarida dan juga betakaroten yang dapat dijadikan terapi penderita diabetes melitus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk formulasi susu sereal, mengetahui mutu organoleptik (rasa, warna, aroma, mouthfeel), mutu gizi (protein, lemak, karbohidrat), mutu kimia (kadar abu dan kadar air), mutu fungsional (serat dan aktivitas antioksidan), dan nilai energi pada formula susu sereal pegagan dan labu kuning untuk penderita diabetes melitus tipe 2. Jenis penelitian ini adalah true experiment dengan design formula yang mengacu pada Perkeni (2015) yaitu 10-20%, lemak 20-25%, karbohidrat 45-65% dari kebutuhan energi, dan serat 20-35 gram per hari, serta kandungan kadar abu dan kadar air yang mengacu pada SNI, yaitu kadar abu maksimal 4% dan kadar air maksimal 3%. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 3 taraf perlakuan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2018 hingga Mei 2019. Susu sereal diolah dengan teknologi sederhana yaitu dengan alat pencetak kue semprong dan membutuhkan waktu yang singkat dalam penyajiannya. Takaran saji susu sereal per porsi yaitu 35 gram flakes dan 15 gram susu. Warna sereal sebelum dan sesudah diseduh menunjukkan sedikit perbedaan. Warna sereal sebelum diseduh berwarna coklat kekuningan yang diperoleh dari tepung labu kuning. Penelitian ini menunjukkan tingkat kesukaan panelis terhadap susu sereal cenderung tinggi. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh proporsi tepung daun pegagan, tepung labu kuning, dan tepung terigu yang signifikan pada kadar abu dan kadar air susu sereal, sedangkan tidak ada pengaruh proporsi tepung daun pegagan, tepung labu kuning, dan tepung terigu yang signifikan pada kadar protein, lemak, karbohidrat, serat, dan aktivitas antioksidan susu sereal. Perlakuan terbaik diperoleh pada P1 dengan proporsi tepung terigu : tepung pegagan : tepung labu kuning yaitu 50 : 5 : 35 dengan nilai energi 424,5 kkal, protein 12,8 gram, lemak 12,4 gram, 65,5 gram, kadar abu 4%, kadar air 5,4%, kadar serat 2,4 gram, dan aktivitas antioksidan 32.300 μg/ml. Kata Kunci : diabetes melitus, susu sereal, daun pegagan, labu kuning, protein, lemak, karbohidrat, kadar abu, kadar air, serat, aktivitas antioksidan