Karya Tulis Ilmiah
Informasi Detail koleksi
ANALISIS POLA ASUH DAN POLA PEMBERIAN MAKAN KELUARGA PADA BALITA STUNTING DI DESA PAGERWOJO KECAMATAN KESAMBEN KABUPATEN BLITAR
Prodi | : DIPLOMA 3 GIZI |
Pengarang | : DENISE SEPTI LAHIRIA |
Dosen Pembimbing | : Dr. Ir. Endang Sutjiati, M.Kes |
Klasifikasi/Subjek | : , stunting, pola asuh, pola pemberian makan |
Penerbitan | : , Malang: 2023. |
Bahasa | : INDONESIA |
PENYIMPANAN | |
Lokasi | : --- |
Jumlah | : 1 |
Abstraksi
Latar Belakang: Data dari Kementerian Kesehatan mengumumkan hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) pada Rapat Kerja Nasional BKKBN dimana prevalensi stunting di Indonesia tahun 2021 yaitu 24,4%. Artinya, hampir seperempat Balita Indonesia mengalami stunting pada tahun lalu. Stunting berdampak pada tingkat kecerdasan dan ketahanan terhadap penyakit, yang dapat berakibat fatal bagi produktivitas di masa dewasa. Salah satu faktor penyebab stunting adalah pola asuh dan pola makan yang diberikan keluarga tidak baik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola asuh dan pola makan yang diberikan keluarga balita stunting hingga akhirnya anak tersebut menderita stunting. Metode: Metode yang digunakan yaitu analisis data dengan jenis penelitian kualitatif dengan subjek penelitian yaitu 40 ibu balita stunting di Desa Pagerwojo Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar dengan umur anak 0-60 bulan. Variabel bebas yang digunakan pola asuh dan pola makan keluarga. Pengukuran pola asuh dengan mengggunakan kuesioner dengan penilaian skala likert, dan pola makan yang diberikan dengan kuesioner serta recall 24 jam yang didapat melalui wawancara ibu balita stunting dengan penilaian menggunakan skala likert. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa balita stunting berasal dari keluarga dengan pekerjaan orang tua yaitu buruh dengan pendapatan dibawah UMR dan usia ibu yaitu 20 sampai 25 tahun dengan pendidikan ibu maksimal SMA. Nilai Z-score -3SD sd ≤ -2 SD terbanyak perempuan. Pola asuh dan pola pemberian makan umumnya cukup namun, pada indikator asah yaitu pengurasan bak mandi dan jamban (minimal 1x seminggu) masih kurang. Pola makan balita stunting umumnya cukup namun, indikator jenis dan bahan makanan dan jumlah makanan yang diberikan masih kurang yaitu pemberian menu makan seimbang dimana terdapat nasi, protein nabati dan hewani, buah dan sayur serta susu masih jarang diberikan kepada anak. Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah balita stunting berasal dari keluarga dengan pendapatan dibawah UMR. Pola asuh dan pola pemberian makan keluarga umumnya cukup namun pada beberapa indikator menunjukkan hasil yang kurang. Kata kunci : stunting, pola asuh, pola pemberian makan
Lampiran
File Lembar Keaslian : [ Unduh ]
File Lembar Persetujuan : [ Unduh ]
File Lembar Pengesahan : [ Unduh ]
File Abstraksi : [ Unduh ]
File Kata Pengantar : [ Unduh ]
File Daftar Isi : [ Unduh ]
File BAB-1 : [ Unduh ]
File BAB-2 : [ Unduh ]
File BAB-3 : [ Unduh ]
File BAB-5 : [ Unduh ]
File Daftar Pustaka : [ Unduh ]
File Lampiran : [ Unduh ]