Karya Tulis Ilmiah
Informasi Detail koleksi
STUDI LITERATUR PERBANDINGAN HASIL DISOLUSI OBAT SEBELUM DAN SESUDAH PENAMBAHAN SODIUM LAURIL SULFAT (SLS)
Prodi | : D-III ANALIS FARMASI DAN MAKANAN |
Pengarang | : SHANIA VALENTINE JACOBUS |
Dosen Pembimbing | : Riska Yudhistia Asworo, S.Si., M.Si |
Klasifikasi/Subjek | : , |
Penerbitan | : , Malang: 2021. |
Bahasa | : Indonesia |
PENYIMPANAN | |
Lokasi | : --- |
Jumlah | : 1 |
Abstraksi
Berdasarkan hasil perhitungan kimia kombinatori, hampir 40% dari zat aktif yang ada, memiliki sifat tidak larut dalam air dan hal ini dapat memberikan ketersediaan hayati yang tidak menentu. Obat dengan kelarutan yang kecil dalam air menyebabkan bioavailabilitasnya rendah, bioavailabilitas menunjukkan jumlah relatif obat yang terabsorpsi dari bentuk sediaan farmasetiknya, hal ini juga mempengaruhi efek teraupetik yang diberikan obat juga menjadi rendah, maka disolusi obat perlu ditingkatkan. Penambahan surfaktan dalam formulasi obat dapat meningkatkan disolusinya. Terdapat beberapa jenis surfaktan, pada studi literatur ini akan dikaji lebih lanjut salah satu jenis surfaktan anionik yaitu Sodium Lauril Sulfat (SLS). Studi literatur ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan hasil disolusi obat sebelum dan sesudah penambahan SLS dalam formulasinya. Studi literatur dilakukan dengan metode traditional review dengan sumber jurnal dari situs Google Cendekia. Seluruh hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan disolusi obat setelah penambahan SLS dalam formulasinya. Penambahan SLS dilakukan dengan berbagai metode namun tetap menunjukkan hasil yang sama, yaitu terjadi peningkatan disolusi. Penambahan SLS tidak menyebabkan terjadinya interaksi molekuler pada proses penambahannya sehingga tidak terbentuk senyawa baru.