Karya Tulis Ilmiah



SUBSTITUSI IKAN LELE (Clarias Sp.) DAN DAUN KELOR (Moringa oleifera) PADA SIOMAY IKAN TENGGIRI SEBAGAI PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) BALITA GIZI KURANG

Prodi : PROGRAM STUDI DIPLOMA IV GIZI
Pengarang : RAHMA MIFTAHUL JANNAH
Dosen Pembimbing : Sulistiastutik, I Komang Suwita
Klasifikasi/Subjek : , Gizi Kurang, Ikan Lele, Daun Kelor, Siomay Ikan
Penerbitan : , Malang: 2017.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : ---
Jumlah : 0

Abstraksi

SUBSTITUSI IKAN LELE (Clarias Sp.) DAN DAUN KELOR (Moringa oleifera) PADA SIOMAY IKAN TENGGIRI SEBAGAI PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) BALITA GIZI KURANG Rahma Miftahul Jannah1, Sulistiastutik2, I Komang Suwita2 Abstrak : Gizi kurang pada anak adalah salah satu masalah yang terjadi di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya prevalensi gizi kurang (Depkes 2015). Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adlaah dengan pemberian makanan tambahan, dengan pendekatan inovasi produk yang mengandung energi dan protein sesuai kebutuhan gizi serta menyehatkan. Pada penelitian ini dipilih ikan lele sebagai protein hewani dan daun kelor sebagai protein nabati. Ikan lele dan daun kelor dipilih karena merupakan produk lokal yang terjangkau oleh masyarakat terutama kalangan menengah kebawah, selain itu kedua bahan tersebut mudah diperoleh. Produk makanan yang dipilih dalam penelitian ini adalah siomay, karena termasuk makanan bertektstur lembut dan disukai anak-anak. Dalam pengolahan dilakukan subtitusi ikan Lele dan daun kelor pada siomay ikan Tenggiri untuk menggantikan ikan Tenggiri yang harganya lebih mahal daripada ikan Lele. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proporsi substitusi ikan lele dan daun kelor pada siomay terhadap mutu kimia, (kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat) dan mutu organoleptik (warna, aroma, rasa dan tekstur) siomay ikan tenggiri sebagai PMT untuk balita gizi kurang. Jenis penelitian eksperimental dengan desain penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL). Taraf perlakuan adalah perbandingan daging ikan tenggiri, daging ikan lele, dan daun kelor yaitu P0 = (100:0:0), P1 = (15:70:15), P2 = (10:80:10), P3 = (0:95:5). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa substitusi ikan lele dan daun kelor memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai protein, namun memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap kadar air, kadar abu, kadar lemak, dan kadar karbohidrat serta penerimaan panelis terhadap warna, aroma, rasa, dan tekstur siomay ikan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa taraf perlakuan P3 (0% daging ikan tenggiri, 95% daging ikan lele, dan 5% daun kelor) merupakan taraf perlakuan terbaik dengan mengandung 274,2 Kalori, kadar air 32,63%, kadar abu 1,10%, kadar karbohidrat 58,73%, kadar protein 5,89%, dan kadar lemak 2,04%. Konsumsi 56 gram dapat memenuhi 10% kebutuhan energi anak usia 4-6 tahun, tetapi untuk protein masih belum memenuhi 100% kebutuhan protein anak usia 4-6 tahun yaitu masih memenuhi 56% . Kata kunci : Gizi Kurang, Ikan Lele, Daun Kelor, Siomay Ikan



Lampiran

File BAB-1 : [ Unduh ]

File BAB-2 : [ Unduh ]

File BAB-3 : [ Unduh ]

File BAB-5 : [ Unduh ]

File Daftar Pustaka : [ Unduh ]

File Lampiran : [ Unduh ]